Malam Penghargaan Efisiensi Energi Nasional 2014

Rabu, 19 November 2014 | 14:58 WIB | Ferial

EBTKE--Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, menganugerahkan Penghargaan Efisiensi Energi Nasional Tahun 2014 (PEEN 2014) di Jakarta, 18 November 2014.

Pemberian penghargaan dilakukan oleh Menteri ESDM, Sudirman Said kepada para Pemenang.

Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai Kementerian dan Lembaga Negara, Pemerintah Daerah, Asosiasi, Peserta dan Pemenang PEEN 2014, serta para tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya Menteri ESDM mengatakan untuk menopang ketahanan energi nasional, upaya-upaya penerapan efisiensi dan konservasi energi merupakan hal prioritas yang perlu dimengerti, dipahami, dan dilaksanakan oleh semua pihak, baik Pemerintah, para pemangku kepentingan, dan seluruh lapisan masyarakat. "Untuk itu diperlukan dukungan kerjasama dan koordinasi yang baik antara seluruh Kementerian/Lembaga dalam membuat kebijakan dan regulasi untuk mewujudkan ketahanan energi nasional,"kata dia.

Menurut dia, koordinasi dan kerjasama merupakan kunci keberhasilan konservasi energi di Indonesia, karena implementasi konservasi dan efisiensi energi ini membutuhkan dukungan kebijakan dan regulasi dari berbagai Kementerian/Lembaga lainnya.

Penghargaan Efisiensi Energi Nasional ditujukan untuk memberikan penghargaan kepada para institusi Pemerintah dan pemangku kepentingan di sektor industri dan bangunan gedung atas keberhasilan mereka dalam menerapkan prinsip-prinsip efisiensi dan konservasi energi di lingkungannya. Kegiatan PEEN telah berlangsung sejak tahun 2012, dan tahun ini merupakan penyelenggaraan PEEN ke-3.

Kegiatan Penghargaan Efisiensi Energi Nasional juga dimaksudkan untuk menyeleksi calon peserta ASEAN Energy Award yang pelaksanaannya telah berlangsung sejak tahun 2000. ASEAN Energy Award merupakan kegiatan tahunan regional ASEAN yang diselenggarakan oleh ASEAN Center for Energy (ACE) dalam rangka mempromosikan pemanfaatan energi baru terbarukan serta penerapan efisiensi dan konservasi energi di wilayah ASEAN. Indonesia selalu aktif mengirimkan peserta pada ajang ASEAN Energy Award tersebut.

Kategori dan kriteria untuk kompetisi PEEN mengadopsi kategori dan kriteria yang digunakan ASEAN Energy Award; yaitu terdiri dari 2 (dua) kategori: kategori bangunan Gedung Hemat Energi dan kategori Manajemen Energi di Industri dan Bangunan Gedung. Pada PEEN 2014 ini ditambahkan 1 (satu) kategori yaitu kategori Penghematan Energi dan Air yang dikhususkan kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Provinsi dalam rangka implementasi Penghematan Energi dan Air sesuai dengan Instruksi Presiden No. 13 Tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air. Melalui kegiatan PEEN diharapkan dapat menstimulasi Pemerintah Pusat dan Daerah untuk aktif melakukan upaya-upaya Penghematan Energi dan Air sesuai aturan sebagaimana tertuang dalam Inpres tersebut.

Peserta PEEN 2014 adalah para pemilik atau pengelola gedung, perusahaan di sektor industri, seta pemerintah daerah yang telah memenuhi persyaratan kompetisi. Peserta yang berpartisipasi pada PEEN 2014 tercatat sebanyak 73 (tujuh puluh tiga) peserta yang terdiri dari 5 (lima) peserta kategori Bangunan Gedung Hemat Energi, 31 (tiga puluh satu) peserta kategori Manejemen Energi pada Industri dan Bangunan Gedung, dan 37 (tiga puluh tujuh) peserta dari kategori Penghematan Energi dan Air pada Instansi Pemerintah.

Juri lomba yang terlibat dalam kegiatan PEEN 2014 terdiri dari perwakilan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Himpunan Ahli Konservasi Energi (HAKE), Green Building Council Indonesia (GBCI), Ikatan Ahli Fisika Bangunan Indonesia (IAFBI), dan perwakilan dari Direktorat Konservasi Energi, Ditjen EBTKE.

Penentuan pemenang untuk kategori bangunan Gedung Hemat Energi dan kategori Manajemen Energi di Industri dan Bangunan Gedung, mengacu kepada kriteria yang ditetapkan oleh ACE dan passing grade untuk masing-masing jenjang yang ditetapkan oleh para Dewan Juri, sehingga tidak semua kategori memiliki pemenang, ada yang hanya memiliki juara II tanpa ada juara I, atau hanya ada juara III tanpa ada juara I dan juara II. Sedangkan untuk kategori inovasi khusus, penilaian tidak menerapkan sistem berjenjang. Untuk kategori ini peserta yang memenuhi kriteria dan diakui sebagai inovasi khusus oleh 2/3 Tim Juri ditetapkan sebagai pemenang.

 


Contact Center