Optimalkan Energi Terbarukan Untuk Listrik Kepulauan

Saturday, 21 November 2015 | 13:47 WIB | Ferial

EBTKE-- Pemanfaatan energi surya, salah satu sumber energi terbarukan (renewable energy), khususnya sebagai sumber energi dalam memproduksi energi listrik, sedapat mungkin untuk terus dioptimalkan untuk melayani masyarakat kepulauan dan juga membantu memperbaiki kinerja korporat dibidang bauran energi (energy mix).

Hal ini yang dikemukakan oleh Oegroseno, Komisaris Independen PT PLN (Persero), Kamis, 19 November 2015 saat meninjau Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bunaken, yang berlokasi di pulau wisata Bunaken, Manado, Sulawesi Utara.

Turut serta dalam kunjungan ini, Komisaris PLN, Harry Susetyo Nugroho, GM PLN Suluttenggo, Baringin Nababan dan GM PLN UIP XII Pembangkitan Sulawesi, Eko Priyantono.

"Melihat kondisi negara kita yang terdiri dari ribuan pulau, maka penggunaan listrik tenaga surya seperti di pulau Bunaken ini adalah salah satu solusi tepat untuk dapat melistriki masyarakat kita yang tinggal di pulau-pulau dengan sumber energi terbatas atau jauh jangkauannya secara geografis. PLTS tentunya juga harus terus dioptimalkan keberadaannya untuk mendukung kinerja energy mix di PLN" ujar Oegroseno seperti dikutip dalam siaran pers yang diterima media.

PLTS Bunaken yang diresmikan pengoperasiannya sejak 6 Februari tahun 2011 oleh Gubernur Sulawesi Utara ketika itu, Sinyo Harry Sarundajang, memiliki kapasitas terpasang 335 kiloWattpeak (kWp). Saat ini PLTS Bunaken dioperasikan secara hybrid system, bersama dengan mesin diesel yang ada di Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Bunaken untuk melayani 813 pelanggan. PLTS Bunaken juga merupakan salah satu dari 5 lokasi pulau wisata di Indonesia yang menjadi pilot project penggunaan energi matahari untuk pembangkit listrik.

Selain di pulau Bunaken, PLN Wilayah Suluttenggo juga memiliki 4 lokasi PLTS lainnya di Sulawesi Utara, yaitu PLTS Miangas (30 kWp), PLTS Marampit (50 kWp), PLTS Marore (120 kWp) dan PLTS Makalehi (260 kWp). Target bauran energi (fuel mix) PLN Suluttenggo tahun 2015 adalah 39,41 persen, pencapaian hingga bulan Oktober 2015 adalah 38,32 persen.

PLN secara korporat, dalam perencanaannya yang terdokumentasi dalam dokumen Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2015-2024, memiliki Program PLTS 1000 pulau/lokasi, dimana adalah merupakan program pengembangan energi surya dengan teknologi fotovoltaik oleh PLN disiapkan melalui program pembangunan PLTS di lokasi/pulau yang memiliki kendala ekspansi/akses jaringan dan kesulitan transportasi. Lokasinya umumnya berada di wilayah/pulau kecil yang terdepan maupun yang terisolasi (isolated island).

PLTS yang dikembangkan oleh PLN berupa PLTS terpusat/terkonsentrasi (skala utilitas) dengan mode operasi hybrid. Komponen pembangkit PLTS hybrid disesuaikan dengan potensi energi primer dimasing-masing lokasi dan mempertimbangkan sebaran penduduk pada geografi yang sangat luas dan sulitnya menjangkau daerah terpencil. Dengan mode hybrid diharapkan sistem dapat beroperasi secara optimum. Konfigurasi hybrid tidak saja direncanakan pada lokasi-lokasi yang baru akan berlistrik, tetapi juga menempatkan dan mengoperasikan PLTS bersama-sama dengan PLTD dan atau jenis pembangkit lain pada lokasi yang sudah memiliki listrik (PLTD) dalam suatu mode hybrid.


Contact Center