Tingkatkan Rasio Elektrifikasi Dengan EBT

Rabu, 3 Februari 2016 | 14:43 WIB | Ferial

EBTKE-- Rasio elektrifikasi Indonesia saat ini baru mencapai 87 persen untuk mencapai 90 persen bahkan 98 persen tidak mungkin hanya dapat dipenuhi dengan membangun pembangkit listrik berbasis energi konvesional.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Sudirman Said mengatakan jika tidak ada temuan baru cadangan minyak bumi Indonesia hanya tinggal 12- 15 tahun, kemudian gas tidak sampai 30 tahun, batubara walaupun cadangannya masih mencukupi hingga 60 - 70 tahun lagi tetapi akan habis juga. "Oleh karena itu tidak ada jalan lagi selain mengebut pengembangan energi baru terbarukan (EBT) yang potensinya masih besar sekali, dimana kapasitas terpasang listrik berbasis energi baru terbarukan saat ini baru 5.300 MW, "kata dia di Jakarta, Rabu, 03 Februari 2016.

Padahal, Sudirman menjelaskan, potensinya 300.000 MW yang terdiri dari panas bumi, air, surya, angin, bioenergi dan lainnya. "Investor masih memiliki peluang besar di sektor energi baru terbarukan Indonesia,"ujarnya.

Sudirman mengungkapkan saat ini masih terdapat 12.659 desa yang belum mendapat listrik, 2.519 diantaranya masih gelap. "Ini yang menjadi perhatian kita untuk terus mengejar ketertinggalan ini dalam kurun waktu 3 -4 tahun mendatang,"papar dia.

Guna mendorong optimalisasi pengembangan energi baru terbarukan dari saat ini baru 7 persen menjadi 23 persen pada 2025, menurut dia, memerlukan breaktrough teknologi, dengan membuka kesempatan sebesar - besarnya untuk pembangunan nasional capacity. "Kita buka lebar kesempatan , bukan hanya itu kita juga bangun SDM, kami dorong pelatihan - pelatihan bagi anak muda bagaimana membangun energi baru terbarukan dan kosnervasi energi,"pungkas Sudirman.


Contact Center