24 Perusahaan AS Lirik Investasi Energi Indonesia

Jumat, 20 Mei 2016 | 22:22 WIB | Ferial

EBTKE-- Dua puluh empat perusahaan Amerika Serikat (AS) menyampaikan minatnya untuk investasi di sektor energi Indonesia.

Hal tersebut terungkap dalam Diskusi antara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dengan Delegasi Amerika Serikat (US Power Working Group), Rabu, 18 Mei 2016.

Dalam kesempatan ini Kementerian ESDM diwakili oleh Menteri ESDM Sudirman Said sementara US diwakili oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Robert O Blake.

“Kami terbuka dengan jenis kerjasamanya. Silahkan memilih program yang cocok dengan kapasitas perusahaan, kemudian bisa mendiskusikan lebih lanjut detil kerjasama dengan Kementerian ESDM dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia. Meskipun ada halangan yng ditemui tetap harus optimis dan mampu berkompetisi dengan baik agar tujuan tercapai”, ungkap Sudirman Said dalam sambutannya.

Pemerintah Indonesia, lanjut dia, saat ini telah melakukan beberapa langkah konkret dalam pengelolaan energi, yaitu pengalihan subsidi minyak sebesar Rp 200 triliun, mendorong eksplorasi migas secara intensif, membubarkan petral, membangun 2 tanki penyimpanan dengan kapasitas 300.000 barrel/hari, pencanangan program 35.000 MW dengan total kontrak 17.836 MW di kuartal I 2016, pengembangkan di sektor EBT mencakup program 5.000 MW Solar PV, pembentukan Center of Excellence Clean Energy, pengalokasian Dana Ketahanan Energi (DKE), Program Indonesia Terang (PIT) dan menginisiasi gerakan konservasi energi potong 10 persen di 20 kota di Indonesia.

Terkait PIT, di kesempatan yang sama, Ketua Satgas Percepatan Pengembangan Energi Baru Terbarukan (P2EBT) William Sabandar menjelaskan bahwa tahun 2016 adalah tahun persiapan untuk PIT dan tahun 2017 adalah tahun implementasi. “Beberapa langkah sudah dilakukan antara lain sosialisasi dengan Pemerintah Daerah di 6 provinsi yang menjadi target PIT, pengalokasian biaya melalui DKE meningkatkan kapasitas Pemerintah Daerah, dan kerjasama dengan berbagai perusahaan”, ujar William.

Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian ESDM membuka lebar peluang kerjasama di pembangunanan infrastruktur bidang energi, investasi riil, pengembangan Sumber Daya Manusia Indonesia, pengembangan kapasitas untuk industri lokal serta pengembangan teknologi baru. Banyak peluang investasi yang dapat dimanfaatkan, antara lain untuk lelang IPP program 35.000 MW yang masih tersedia serta kesempatan untuk pemanfaatan bioenergi di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.

“Kunci utama menghadapi tantangan dalam pengelolaan sektor energi adalah passion. Tugas saya dan Kementerian ESDM adalah membuat regulasi yang tepat sebagai payung hukum. Mari fokus untuk langsung bekerja. Kami terus melakukan komunikasi dengan pihak terkait seperti PLN, dan akan terus membangun kerjasama berkelanjutan dengan Amerika Serikat ”, tambah Sudirman.

Duta Besar, Robert O. Blake, mengapresiasi adanya diskusi dengan Menteri ESDM dan berharap proses kerjasama dan investasi antara Indonesia dengan Amerika Serikat di sektor energi akan terlaksana dengan baik. “Kami mengagendakan diskusi lanjutan untuk teknis kerjasama lebih lanjut”, tutup Blake.


Contact Center