Sulbar Miliki Potensi Energi Air Hingga 1.000 MW

Selasa, 1 November 2016 | 16:16 WIB | Ferial

EBTKE-- Provinsi Sulawesi Barat dengan Mamuju sebagai ibukotanya merupakan daerah yang sedang berkembang. Kondisi ekonomi Sulawesi Barat dalam lima tahun terakhir tumbuh mengesankan mencapai rata-rata 9,85 persen.

Dengan pertumbuhan konsumsi listrik dalam lima tahun terakhir yang mencapai rata - rata 16,6 persen per tahun dan memperhatikan potensi pertumbuhan ekonomi regional, pertambahan jumlah penduduk serta peningkatan rasio - rasio jumlah rumah tangga berlistrik PLN.

Untuk memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan tahun 2025, di Provinsi Sulawesi Barat direncanakan akan dibangun pembangkit dengan kapasitas total hingga 601 MW yang akan tersambung ke sistem 150 kilovolt (kV) sistem Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar). Apabila tambahan pembangkit baru tersebut selesai beroperasi, maka kelebihan dayanya akan dikirim ke daerah lain melalui sistem interkoneksi 150 kV.

Dengan kondisi alam yang bergunung - gunung dengan hutan masih asli, menyimpan potensi tenaga air yang sangat besar untuk dapat dikembangkan menjadi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) maka tidak aneh jika potensi air yang dapat dikembangkan menjadi listrik bisa mencapai 1.000 megawatt (MW) bahkan di beberapa lokasi dapat dikembangkan menjadi pembangkit listrik pembangkit listrik mini hidro (PLTM).

Potensi tenaga air cukup besar, antara lain 450 MW di Tumbuan, Kecamatan Kalumpang, kemudian PLTA Karama 190 MW di Mamuju yang saat ini masih memerlukan studi lebih lanjut. Patut diketahui, proyek PLTA Karama merupakan sebuah proyek Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) "unsolicited". Namun dalam perjalanannya, proyek tersebut mengalami hambatan utamanya masalah sosial sehingga sampai saat ini belum bisa berjalan.

Guna menghindari masalah sosial tersebut, saat ini sedang dilakukan studi ulang dan sesuai hasil pra-studi kelayakan. Solusinya yaitu menurunkan tinggi bendungan sehingga luas genangan menjadi berkurang. Akibatnya, kapasitas PLTA akan turun dari semula 450 MW menjadi sekitar 190 MW. Hasil pra-studi tersebut dijadikan dasar untuk penyusunan neraca daya sistem Sulselbar.

Secara keseluruhan pengembangan energi air menjadi listrik patut memperhatikan besarnya potensi tenaga air tersebut, prioritas pertama dalam mengembangkan pembangkit adalah membangun PLTA. Langkah berikutnya, PLTA tersebut harus diawali dengan studi kelayakan yang baik dan lengkap termasukadanya data curah hujan yang memadahi dan berkualitas.

Sumber : RUPTL PLN 2016 - 2025

 

 

 


Contact Center