Bisnis Panas Bumi Indonesia Masih Menarik Investor

Kamis, 10 November 2016 | 08:08 WIB | Ferial

EBTKE-- Bisnis pengembangan panas bumi di Indonesia masih menarik bagi investor asing.

Direktur Panas Bumi, Yunus Saefulhak mengatakan walaupun pelaku bisnis di sektor panas bumi belum sebanyak di sektor minyak dan gas bumi kendati demikian pengembangan wilayah kerja panas bumi (WKP) Indonesia masih diminati terbukti perusahaan panas bumi kelas dunia menginvestasikan dana di beberapa WKP. "Tidak banyak perusahaan dunia yang bisnis geothermal, walau masih dalam kondisi bisnis panas bumi Indonesia masih diminati perusahaan dunia,"kata dia di Jakarta, Kamis, 10 November 2016.

Yunus mencontohkan, ENEL dari Italia sudah melakukan penawaran di WKP Way Ratai, Lampung, kemudian Hitay yang melirik Bukit Gunung Talang, dan Ormat yang berencana berinvestasi di WKP Simbolon Samosir. Bukan hanya sebatas itu, di WKP Graho Nyabu Filipina juga telah menyatakan minatnya serta perusahaan Korea Selatan yang telah menyampaikan niatnya ikut lelang di WKP Gunung Galunggung. "Artinya, itu masih menarik diminati oleh perusahaan-perusahaan besar kelas dunia yang berkiprah di Geothermal Indonesia,"pungkas dia.

Seperti diketahui, pemanfaatan panas bumi sebagai pembangkit listrik dari periode 2006 hingga September 2016 yaitu dari 852 megawatt (MW) hanya baru mencapai 1513, 5 MW pertahun.

Artinya, dalam kurun waktu 9 tahun dari sekarang Indonesia harus mendorong pemanfaatan energi panas bumi mencapai 350 persen dari pemanfaatan saat ini. Mengingat pada tahun 2025 panas bumi ditargetkan dapat berkontribusi sebesar 7 persen atau 4,8 gigawatt (GW) yang setara dengan 23,5 juta ton minyak.

Potensi panas bumi di Indonesia merupakan yang terbesar didunia yaitu mencapai kurang lebih 29 GW dan potensinya tersebar hampir di seluruh Indonesia yaitu sepanjang busur pegunungan vulkanik atau ring of fire yang meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku sampai Sulawesi bagian utara.

 


Contact Center