Persatuan Emirat Arab Tingkatkan Investasi Energi di Indonesia

Friday, 19 May 2017 | 08:50 WIB | Nicko Yoga Permana

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

 

SIARAN PERS

NOMOR: 00070.Pers/04/SJI/2017

Tanggal: 18 Mei 2017

Persatuan Emirat Arab Tingkatkan Investasi Energi di Indonesia

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memimpin delegasi Indonesia pada "The Second Republic of Indonesia-United Arab Emirates Economic Task Force" di Jakarta, Kamis, (18/05). Sedangkan Persatuan Emirat Arab (PEA) dipimpin oleh Menteri Energi PEA Suhail Mohammed Faraj Al Mazrouei.

Dalam pertemuan yang berlangsung tidak kurang dari 3 jam tersebut, PEA menyatakan minatnya untuk bekerja sama dengan Pertamina mengelola 10 wilayah kerja migas yang baru ditugaskan Pemerintah kepada Pertamina.

"Kalau di bidang migas, mereka berminat untuk bekerja sama dengan Pertamina untuk wilayah kerja yang baru ditugaskan Pemerintah ke Pertamina kembali. Jadi ada 10 wilayah migas, segera saja bicara di level selanjutnya, B to B (business to business)", ungkap Menteri Jonan dalam keterangan pers usai pertemuan tersebut.

Menteri ESDM berharap rencana kerjasama ini berjalan lancar dan efisien, mengingat perusahaan migas asal PEA, Mubadala juga telah mengelola lapangan migas Ruby di Selat Makasar.

"Mudah-mudahan bisa jalan, karena mereka yakin juga bahwa operasi produksi yang dilakukan Mubadala juga sangat efisien," ujar Menteri Jonan.

Pada kesempatan tersebut Menteri Jonan juga menuturkan rencana pembelian langsung LPG dan minyak mentah dari Perusahaan Minyak Nasional PEA, ADNOC ke Pertamina tanpa perantara.

"Pada hari ini kita membicarakan beberapa potensi investasi dari PEA di Indonesia, termasuk di bidang migas yaitu pembelian langsung LPG dan minyak mentah dari ADNOC ke Pertamina, jadi diharapkan tidak melalui pihak ketiga," lanjut Menteri Jonan.

Di samping kerja sama di sektor energi, pertemuan itu juga membicarakan potensi kerja sama di bidang transportasi udara dan ekonomi lainnya.

"Potensi investasi yang kami lihat mencapai 5 miliar dolar AS. Jumlah tersebut utamanya diperuntukkan bagi pelabuhan, energi, pembangkit listrik tenaga surya dan konvesional, minyak dan gas bumi, dan pertanian," jelas Menteri Suhail.

Dengan tambahan USD 5 miliar ini, lanjut Menteri Suhail, maka total investasi UEA di Indonesia akan mencapai sekitar USD 7 miliar, karena total investasi saat ini telah mencapai sekitar USD 2 miliar.

Pertemuan The Second Republic of Indonesia-United Arab Emirates Economic Task Force ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya yang berlangsung di Abu Dhabi, 17 Januari 2017. Ruang lingkup kerjasama meliputi bidang migas, ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan, pelabuhan, penerbangan, pertanian, kerja sama ekonomi dan lainnya. Hasil pembahasan pada pertemuan kali ini akan ditindaklanjuti pada pertemuan di pada level yang lebih tinggi dalam First Joint Committee Meeting yang akan dilaksanakan pada tahun 2017 ini juga.

Delegasi Indonesia yang hadir pada acara hari ini antara lain Direktur Jenderal (Dirjen) Migas, Dirjen Ketenagalistrikan, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Dubes Indonesia untuk PEA, Staf Khusus MESDM Bidang Kerja Sama Luar Negeri, Wakil Kepala SKK Migas, Direksi BUMN terkait, wakil dari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, dan BKPM.

Sementara delegasi UEA yang hadir pada kesempatan tersebut merupakan perwakilan dari Pemerintah/pengusaha yaitu Kementerian Energi, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Ekonomi, Departemen Pembangunan Ekonomi Dubai dan Abu Dhabi, dan perusahaan terkait.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Sujatmiko

Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama

Sujatmiko (08128016414)

Ikuti linimasa kami di:

Facebook: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Twitter: @KementerianESDM

Instagram: @kesdm


Contact Center