PELITA BARU Untuk Masyarakat Ampas, Papua

Rabu, 23 Agustus 2017 | 08:12 WIB | Rakhma Wardani

"Kita ingin rakyat Indonesia yang berada di pinggiran, di kawasan perbatasan, di pulau-pulau terdepan, di kawasan terisolir merasakan hadirnya negara, merasakan buah pembangunan, dan merasa bangga menjadi warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Keadilan sosial harus mampu diwujudkan secara nyata dalam kehidupan segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia. ... Kita ingin rakyat di perbatasan Papua bisa memiliki rasa bangga pada tanah airnya, karena kawasan perbatasan telah dibangun menjadi beranda terdepan dari Republik kita. "

Adalah pembangunan PLTS Terpusat di Desa Ampas, Kecamatan Waris, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua sebagai salah satu wujud nyata penggalan pidato Presiden RI pada Sidang Tahunan MPR-RI tanggal 16 Agustus 2017 di atas.

Setelah puluhan tahun masyarakat Ampas hidup dalam kegelapan karena tidak ada listrik yang menjangkau desa, mereka dapat menikmati malam di rumah mereka tanpa cahaya pelita sejak tanggal 29 Oktober 2016. Sebelumnya, masyarakat Ampas menggunakan pelita sebagai alat penerang pada malam hari. Pelita merupakan minyak tanah yang dibakar melalui sumbu dan seringkali membuat mata merah dan pedih.

Sesuai usulan Pemerintah Provinsi, Kementerian ESDM melaksanakan pembangunan infrastruktur 1 unit PLTS Terpusat dengan kapasitas 20 kWp dengan menggunakan APBN Tahun Anggaran 2016. Pembangunan dimulai sejak akhir Februari 2016 dan selesai pada bulan Oktober 2016. Infrastruktur tersebut telah diserahterimakan oleh Direktorat Jenderal EBTKE kepada Pemprov Papua pada tanggal 24 Februari 2017 dan diresmikan oleh Direktur Jenderal EBTKE bersama dengan Bupati Keerom pada tanggal 10 Maret 2017. Hingga saat ini PLTS Terpusat Ampas beroperasi dengan baik dan mampu melistriksi 90 KK yang pengoperasian dan perawatannya dibantu oleh 3 operator yang dibayar dari iuran masyarakat.

Kabupaten Keerom berada pada kawasan Provinsi Papua di ujung timur Indonesia dan berbatasan langsung dengan negara Papua New Guinea. Kabupaten Keerom terdiri dari 11 distrik dan 91 kampung dengan jumlah penduduk sebanyak 58.439 jiwa.

Pembangunan PLTS Terpusat merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk memberikan dan mempercepat perolehan akses listrik melalui pemanfaatan dan pengembangan energi baru dan energi terbarukan untuk masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan, daerah tertinggal, daerah terisolir, dan pulau-pulau terluar. Pemenuhan akses listrik tersebut juga sebagai upaya Pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Saat ini masyarakat Ampas yang memiliki mata pencaharian utama berburu dapat beraktivitas dengan lebih mudah setelah tiba di rumah pada malam hari. Anak-anak sekolah dapat belajar tanpa mata merah dan pedih lagi.

"Terima kasih. Luar biasa, sudah dibangun listrik dan lampu di desa saya," kata Yohanis Yafok, Kepala Desa Ampas.



Contact Center