Geosains Muda Tumpuan Pengembangan Panas Bumi Indonesia ke Depan
Yogyakarta - Pada hari Jumat tanggal 3 November 2017 telah dilaksanakan Geostudent Competion ke-2 di Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan Forum Geosaintis Muda Indonesia (FGMI). Pada acara tesebut diisi seminar (kuliah umum) oleh Direktur Panas Bumi, Ditjen JEBTKE, Kementerian ESDM Yunus Saefulhak dengan tema Perkembangan dan Tantangan Geothermal Indonesia yang dikuti oleh 17 Seksi Mahasiswa – Ikatan Ahli Geologi Indonesia (SM-IAGI) dari seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki Program Studi Geosains. Perguruan Tinggi yang memiliki Program Studi Geosains yaitu:
1. Universitas Syiah Kuala
2. Institut Teknologi Medan
3. Universitas Islam Riau
4. Universitas Sriwijaya
5. Universitas Lampung
6. Institut Teknologi Bandung
7. Universitas Diponegoro
8. Institut Teknologi Surabaya
9. Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
10. Universitas Padjajaran
11. Universitas Jenderal Soedirman
12. Institut Sains & Teknologi Akprind
13. Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
14. Universitas Gadjah Mada
15. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
16. Universitas Brawijaya
17. STT MIGAS Balikpapan
18. Universitas Hasanuddin.
Dalam kesempatan tersebut Yunus menyampaikan bahwa saat ini Indonesia memiliki kapasitas terpasang panas bumi sebesar 1.808,5 MW, ini berarti sudah mencapai kurang lebih 11% dari cadangan yang ada. Dengan target tambahan 265 MW pada tahun 2018, maka kapasitas terpasang panas bumi adalah 2.103,5 MW dan menjadi peringkat 2 (dua) dunia melampaui Filipina, sementara ini peringkat pertama adalah Amerika Serikat.
Yunus mengatakan bahwa panas bumi harus didukung oleh seluruh kalangan Akademisi mengingat panas bumi merupakan energi yang ramah lingkungan, terbarukan, sustainable, dimanfaatkan di daerah setempat (indegeneus), dan energi masa depan yang dapat diwariskan kepada anak cucu kita.
Mahasiswa juga diminta untuk memberikan informasi yang baik tentang panas bumi kepada masyarakat sehingga dapat membantu mendorong percepatan pengembangan panas bumi. Saat ini Indonesia telah memiliki 71 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP), dimana yang sudah berproduksi menghasilkan listrik adalah 9 WKP untuk 12 PLTP, sementara yang sedang eksplorasi sebanyak 35 WKP, dan sisanya akan dilakukan melalui proses penugasan kepada BUMN dan lelang WKP kepada pengembang swasta. Mekanisme lainnya adalah melalui Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi pada wilayah terbuka oleh pengembang swasta. Apabila panas bumi dikembangkan akan membuka peluang kerja bagi Geosaint muda Indonesia. (BW/DEP)