Dirjen EBTKE Buka Kegiatan IEECCE 2018

Selasa, 18 September 2018 | 17:01 WIB | Humas EBTKE

JAKARTA - Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Rida Mulyana mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menghadiri sekaligus membuka kegiatan Indonesia Energy Efficiency and Conservation Conference & Exhibition (IEECCE) 2018 pada hari ini Selasa (18/9) di Balai Kartini, Jakarta. Kehadiran Rida Mulyana menegaskan perhatian dan komitmen Pemerintah pada upaya percepatan konservasi dan efisiensi energi di Indonesia.

Indonesia Energy Efficiency and Conservation Conference & Exhibition (IEECCE) 2018diselenggarakan oleh Masyarakat Konservasi dan Efisiensi Energi Indonesia yang didukung oleh Kementerian ESDM dalam rangka pencapaian target pengurangan pemanasan global sebesar 2°C yang dicetuskan dalam Paris Agreement.

"Komitmen Indonesia dalam Intended Nationally Determined Contribution (INDC) dan proyeksi peningkatan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sampai tahun 2045, dimana emisi GRK dari sektor energi akan meningkat tajam dan mengambil alih posisi emitter terbesar dari sektor lahan dan kehutanan setelah tahun 2020. Tidak pelak lagi bahwa pemenuhan komitmen INDC Indonesia hingga 2030 tidak dapat mengabaikan kontribusi dan peranan sektor energi," ungkap Rida saat membuka IEECCE 2018.

Pertumbuhan konsumsi energi Indonesia adalah 7% per tahun dengan pertumbuhan ekonomi 6,1% per tahun dan pertumbuhan penduduk 1,1% per tahun. Kebutuhan energi pada umumnya dipenuhi oleh bahan bakar fosil, seperti minyak, gas alam, dan batu bara. Hal ini tentunya akan sangat berdampak kepada ketahanan energi Indonesia. Pemerintah tentunya akan berupaya untuk menjaga ketahanan energi Indonesia serta mewujudkan energi berkeadilan.

Dalam mewujudkan sistem penyediaan dan pemanfaatan energi yang berkelanjutan dapat ditempuh dengan memadukan konsep pengguna teknologi energi yang efisien dan membudayakan perilaku budaya hemat energi. Penerapan konservasi energi meliputi perencanaan, pengoperasian, dan pengawasan dalam pemanfaatan energi.

Rida mengungkapkan bahwa sektor industri sebagai konsumen energi terbesar di Indonesia memiliki peranan penting dalam pengelolaan energi nasional yang efisien. Oleh karenanya, Pemerintah akan terus mendorong sektor ini untuk dapat bersaing secara global salah satunya dengan cara meningkatkan efisiensi energinya.

Rida juga mengingatkan bahwa penerapan manajemen energi menjadi sangat penting dalam kerangka efisiensi energi. Dengan manajemen energi, pelaksanaan efisiensi energi dapat dilakukan secara sistematis, optimal dan berkelanjutan sehingga energi sebagai salah satu komponen biaya dapat ditekan yang akan berdampak pada biaya produksi yang semakin rendah. Dengan demikian daya saing dari produk tersebut akan meningkat.

Pada kesempatan ini Rida mengingatkan semua pihak untuk dapat melaksanakan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No.70/2009 tentang Konservasi Energi. Pemerintah telah mewajibkan bagi pengguna energi yang menggunakan energi 6000 setara ton minyak  per tahun atau lebih besar untuk menerapkan manajemen energi yang meliputi: menunjuk manajer energi yang bersertifikat kompetensi, menyusun program konservasi energi, melaksanakan audit energi secara berkala, melaksanakan hasil audit energi dan melaporkan pelaksanaan konservasi energi kepada pemerintah.

"Pemerintah telah menetapkan target Konservasi Energi Nasional seperti diamanatkan dalam Rencana Induk Energi Nasional (RUEN) yaitu menurunkan intensitas energi sebesar 1% per tahun sd tahun 2025, Elastisitas Energi <1 serta tercapainya penghematan energi 17% pada tahun 2025," ungkap Rida.

Rida mengharapkan IEECE 2018 menjadi ajang bagi para pemangku kepentingan untuk menunjukkan inisiatif dan kegiatan yang akan dilakukan terkait konservasi dan efisiensi energi. "Saya dan Pemerintah sangat berharap dukungan semua pihak. Pemerintah menerima masukan dalam rangka akselerasi konservasi dan efisiensi energi. Ini harus dimulai dari kita, diri kita sendiri, mulai dari sekarang, dan selanjutnya kita dapat mengajak lingkungan kita," pungkas Rida. (RWS)


Contact Center