Sobat Energi Antusias Ramaikan #Nyala Asa Dari Timur

Rabu, 12 Desember 2018 | 23:01 WIB | Humas EBTKE

JAKARTA - Nyala asa dari timur dipilih menjadi tema dari kegiatan Temu Netizen ke-11 yang digelar Selasa (11/12), sesuai dengan salah satu program Kementerian ESDM untuk menerangi warga yang mayoritas berada di Indonesia bagian Timur yang selama ini masih belum terlistriki bahkan gelap gulita. Melalui program distribusi dan pemasangan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) diharapkan saudara-saudara di Indonesia bagian Timur bisa kemudian menikmati listrik, sehingga pada malam hari bisa melakukan kegiatan-kegiatannya termasuk belajar. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama, Kementerian ESDM, Agung Pribadi saat membuka kegiatan temu dengan para netizen yang sangat antusias dengan isu sektor ESDM.

Kita bersama-sama di sini juga untuk bersilahturahmi dengan teman-teman semua. Agar dapat tercipta pertemanan, hubungan dengan Kementerian ESDM bisa lebih baik lagi, sehingga juga teman-teman bisa menyampaikan informasi-informasi, program yang ada di Kementerian ESDM kepada seluruh lapisan masyarakat”, ungkap Agung.

Pada kegiatan temu ini, hadir pemuda asal Distrik Puldama, Yahukimo Papua, yaitu Jefry Simalya, yang sengaja diundang untuk berbagi pengalaman dengan sobat energi (sebutan untuk followers media sosial Kementerian ESDM) sekaligus bercerita ketika desanya mendapatkan bantuan LTSHE di tahun ini. Ini adalah kali pertama Jefry, begitu ia akrab disapa, berkunjung ke Jakarta, dan ia merasa bangga sekali bisa sampai di ibukota. Bukan tanpa alasan, karena Jakarta sangat jauh dari bayangan Jefry dan keluarganya. Informasi sangat lambat sampai kesana. Tak ada jaringan komunikasi via telepon atau pun jaringan seluler, infrastruktur minim, listrik pun tidak ada sama sekali sebelum LTSHE masuk. "Sebelum ada lampu dari Pemerintah, semuanya gelap, tidak ada aktivitas di malam hari. Sekarang jam 6 sampai jam 9 malam bisa mengajari adik membaca", cerita Jefry.

Bertemu dengan sobat energi di Jakarta membuat Jefry gugup sekaligus senang. Namun kejutan untuk Jefry tidak berhenti sampai disitu. Wakil Menteri ESDM, Archandra Tahar, hadir menyapa semua netizen yang hadir. Arcandra mengungkapkan bahwa program LTSHE merupakan bentuk hadirnya Pemerintah untuk memberikan akses listrik bagi desa-desa, khususnya di daerah timur Indonesia. Arcandra berpesan kepada seluruh netizen yang hadir, yang notabene adalah generasi milenial bahwa salah satu ciri milenial itu adalah semua serba instan, ingin selalu cepat, bahwa para milenial harus tahu bahwa yang namanya experience tidak bisa digantikan, atau peribahasa Bahasa inggrisnya “no substitute for practice and experience” artinya praktek sesuatu dan pengalaman tidak pernah bisa digantikan. “Dengan renewable energy semua kebutuhan kita bisa terpenuhi, suatu saat ketika kita sudah dapat memikiran mengganti yang sintetik, di saat itulah kebutuhan kita akan petrokimia dapat berkurang, sehingga renewable energy dapat memenuhi kebutuhan kita di masa depan”, pungkas Wamen Arcandra.

Hadir pula untuk memperkaya wawasan para netizen, Staf Ahli Menteri ESDM bidang Ekonomi dan Sumber Daya Alam, Dadan Kusdiana yang menjelaskan apa itu program LTSHE dan progress dari program ini. Dadan menjelaskan bahwa sekitar 98,2% rumah tangga di Indonesia sudah berlistrik, melalui jaringan PLN, ada yang masih menggunakan Genset dan ada yang menggunakan PLTS/PLTMH. Masih terdapat desa yang tidak ada jaringan listrik sama sekali dengan total 2519 desa yang tersebar di Indonesia terutama Indonesia bagian Timur dan ini yang menjadi prioritas Pemerintah dalam program elektrifikasi. Lebih jauh Dadan menjelaskan bahwa PLN memperpanjang jaringan hingga ke 679 desa dari 2519 desa yang dekat dengan jaringan PLN, dan sisanya sebanyak 1834 desa menggunakan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), sehingga nantinya di tahun 2019 seluruh desa di Indonesia sudah menyala di malam hari.

Pembagian LTSHE pada tahun 2017 mencapai 79.556 rumah dan satu rumah mendapat 4 lampu. Sementara di tahun 2018 targetnya yang sedang berjalan (dalam beberapa hari ini akan selesai) 175.782 rumah. “Sehingga dalam waktu 3 tahun, pembagian LTSHE oleh Kementerian ESDM mencapai 350.000 unit, jadi ini yang dilakukan Pemerintah dengan APBN” tegas Dadan.

Hadir pula sebagai pengisi acara dan memeriahkan suasana, bintang tamu Stand Up Comedian asal Papua, Mamat Alkatiri dan Eko Kuntadhi, seorang blogger dan Youtuber. Temu Netizen penutup tahun 2018 ini dihadiri sekitar 150 peserta dari wilayah Jabodetabek dan tagar #NyalaAsaDariTimur sempat tercatat menjadi trending topic twitter Indonesia malam itu. (DLP)


Contact Center