Masyarakat Landak Akan Rayakan Natal Dengan Terang Lampu Surya

Kamis, 13 Desember 2018 | 23:51 WIB | Humas EBTKE

LANDAK - Masyarakat KabupatenLandak mengungkapkan kebahagiaan dan rasa syukur mereka karena berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, tahun ini mereka dapat merayakan Hari Raya Natal dengan terang bercahaya dan sukacita berkat hadirnya Lampu Surya yang dibagikan Pemerintah. Hal ini diungkapkan perwakilan masyarakat penerima manfaat infrastruktur EBTKE saat peresmian dan sosialisasi program Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) dan PJU-TS yang dilaksanakan pada Kamis (13/12), di Desa Kersik Belantan, Landak, Kalimantan Barat.

"Setelah lama merdeka, baru kali ini kami mengalami kemerdekaan sebenarnya dengan penerangan listrik yang diberikan Pemerintah. Kami mewakili beberapa desa penerima LTSHE dan PJU-TS sangat berterima kasih dan bersyukur," ungkap Kepala Desa Kersik Belantan, Refianus mewakili masyarakat setempat. "Desa kami jauh dari pusat Landak, lebih jauh lagi dari Pontianak, akhirnya Pemerintah memperhatikan kami," tambahnya.

Desa Kersik merupakan salah satu titik lokasi pembangunan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat pada tahun 2018. Total PJU-TS yang dibangun di Kabupaten Landak sebanyak 81 unit dan tersebar di 5 Kecamatan. Sementara untuk Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), pemasangan pada tahun 2018 dialokasikan untuk 3 kabupaten diantaranya Kabupaten Landak, Kabupaten Sintang, dan Kabupaten Kapuas Hulu dengan total unit LTSHE sebanyak 2.458 unit. Penerima LTSHE untuk Kabupaten Landak terdiri dari Desa Temahar sebanyak 273 unit, Desa Permit sebanyak 136 unit dan Desa Sejower sebanyak 120 unit.

Sejak Indonesia merdeka, beberapa desa di Kabupaten Landak belum dialiri listrik dan tidak terdapat lampu untuk penerangan jalan umum. Selama ini masyarakat menggunakan pelita sebagai lampu penerangan rumah di malam hari dan senter untuk aktivitas di luar rumah. Beberapa masyarakat yang mampu, menggunakan jenset berbahan bakar bensin untuk menghasilkan listrik di rumah mereka. Keberadaan LTSHE dan PJU-TS yang baru mereka terima diharapkan dapat memudahkan aktifitas mereka terutama di malam hari dan mengurangi pengeluaran bulanan mereka untuk membeli bensin untuk pelita dan jenset.

"Kami senang dengan pemberian ini, kami dapat merayakan Natal tahun ini dengan lampu yang lebih terang. Selain itu, kalau jalan malam bisa lebih hati-hati, apalagi sekarang musim hujan. Ada lampu di jalan sangat membantu," ungkap Ridiabeda, warga Desa Kersik Belantan. "Selama ini anak-anak belajar menggunakan pelita dan kami harus mengeluarkan uang sekitar Rp200ribu sampai Rp300ribu setiap bulannya untuk membelikan bensin”, jelas Ridiabeda.

Pemerintah berharap masyarakat Landak dapat merawat dan menjaga infrastruktur yang telah dipasang agar pemanfaatannya maksimal. "Tolong apa yang sudah diberikan dirawat sebaik-baiknya. Melalui penerimaan dan pemanfaatan ini, masyarakat Landak telah mendukung program Pemerintah pusat dalam pengembangan energi terbarukan dan implementasi konservasi energi," tutur Komite BPH Migas, Ibnu Fajar yang hadir di Desa Kersik Belantan sebagai perwakilan dari Kementerian ESDM. Pemerintah juga membuka pintu yang lebar, sekiranya ada usulan pengembangan EBTKE di Kabupaten Landak dengan potensi EBT yang ada di wilayah tersebut.

Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi VII DPR RI, Katherine Angela Oendoen juga mendorong masyarakat Landak untuk bersabar dengan kondisi yang ada dan tetap percaya bahwa Pemerintah bersama dengan DPR akan terus mengupayakan pemerataan listrik untuk masyarakat Kalimantan Barat.

"LTSHE dan PJU-TS untuk Kabupaten Landak merupakan hasil kerjasama semua pihak. Saya minta dengan sangat masyarakat dapat menjaga dan merawat sebaik-baiknya. Ini manfaat untuk semua warga, jadi kami juga butuh komitmen semuanya. Selain itu, tolong semuanya juga bersabar, desa yang belum mendapatkan listrik akan terus diupayakan. Pemerintah pasti akan terus berusaha," pungkas Katherine. (RWS)


Contact Center