Kementerian ESDM Teken MoU dengan Inggris Untuk Pengembangan Energi Rendah Karbon

Kamis, 21 Februari 2019 | 09:05 WIB | Humas EBTKE

JAKARTA - Dalam rangka memperkuat komitmen Pemerintah Indonesia dalam upaya pengembangan energi rendah karbon, Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Indonesia dengan Inggris di bidang Kerja Sama Pengembangan Energi Rendah Karbon bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Moazzam Malik, Rabu (20/2).

Program yang akan dilaksanakan di bawah MoU ini adalah Dana Kemakmuran (Prosperity Fund) untuk Energi Terbarukan Indonesia dan Dana Kemakmuran untuk Energi Rendah Karbon ASEAN, dengan garis besar sebagai berikut:

1. Program pengembangan EBT guna mendorong investasi sektor swasta dalam meningkatkan pangsa pembangkit energi terbarukan, dalam bentuk pilot project.

2. Bantuan teknis dalam fasilitasi pembiayaan infrastruktur energi terbarukan, dengan fokus pada Indonesia Timur.

3. Penyediaan infrastruktur energi terbarukan untuk skala kecil di Indonesia Timur.

4. Mendorong kerja sama internasional dan domestik untuk memfasilitasi transfer pengetahuan, inovasi dan praktik dalam pengembangan energi terbarukan.

"Inggris akan berkontribusi dalam penyediaan infrastruktur energi terbarukan untuk skala kecil di Indonesia Timur, karena saya percaya meskipun dilakukan dalam skala kecil, hal itu merupakan upaya untuk mengurangi kemiskinan dan memicu pertumbuhan ekonomi," tutur Ego. Bagi Indonesia, kerja sama ini akan membantu pengembangan energi terbarukan di Indonesia yang belakangan ini telah mendapat kemajuan yang cukup signifikan.

"Beberapa tahun belakangan, telah terdapat kemajuan dalam pengembangan Energi Terbarukan di Indonesia. Hingga akhir 2018, kapasitas terpasang panas bumi sudah mencapai 1.948.5 MW, kapasitas terpasang dari PLTB Sidrap sebesar 75 MW, dan kontribusi dari Pembangkit Listrik Bioenergi adalah sekitar 1,858,5 MW. Saat ini kita sedang mempersiapkan PLTB Jeneponto dengan kapasitas 72 MW agar dapat segera beroperasi," terang Ego.

Ego berharap kerja sama ini dapat menciptakan sesuatu yang nyata, seperti proyek EBT yang dapat diimplementasikan dan bermanfaat bagi rakyat Indonesia, demi terwujudnya energi berkeadilan.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Moazzam Malik mengatakan bahwa Inggris mendukung tujuan Indonesia untuk menyediakan energi berkeadilan. "Saya senang Inggris bermitra dengan Indonesia untuk melakukan inisiatif ini. Melalui program Energi Terbarukan dan Program Rendah Karbon dari Prosperity Fund, kami bangga dapat mendukung tujuan Indonesia untuk menyediakan kesetaraan energi yang terfokus pada perluasan akses ke energi bersih di bagian timur Indonesia," tandasnya. (RWS)


Contact Center