Kementerian ESDM Terus Dorong Partisipasi Para Pengelola Gedung Lakukan Efisiensi Energi

Tuesday, 30 April 2019 | 12:35 WIB | Humas EBTKE

TANGERANG – Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) terus mengajak Pengelola Bangunan untuk bersinergi dan mempunyai pemahaman serta tekad yang sama untuk melakukan efisiensi dan konservasi energi.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Subdit Bimbingan Teknis dan Kerja Sama Konservasi Energi, Gita Lestari yang hadir mewakili Direktur Konservasi Energi pada workshop bertajuk Peningkatan Efisiensi Energi pada Bangunan Gedung, yang digelar hari ini (Selasa, 30/4).

"Pada workshop ini kami menggandeng Building Owner dan Managers Association (BOMA) Indonesia dan instansi pemerintah terkait untuk bersama-sama meningkatkan pemahaman dan implementasi peningkatan efisiensi energi," tuturnya. "Kami juga mengajak pengelola gedung dan pihak terkait untuk ikut serta dalam Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi Tahun 2019," tambah Gita.

Pada kesempatan tersebut Gita mengingatkan para pengelola gedung bahwa saat ini, sekitar 95% kebutuhan energi nasional dipenuhi dari energi fosil dan sisanya dipenuhi dari energi terbarukan. Penggunaan energi fosil khususnya minyak bumi dan batubara yang terus meningkat menimbulkan dampak kerusakan lingkungan jangka panjang, tidak saja dalam bentuk polusi di sekitar pembangkit listrik atau kendaraan bermotor, tetapi juga perubahan iklim yang  menyebabkan cuaca ekstrim yang kita rasakan saat ini.

"Di sisi lain, pengguna energi di Indonesia tersebut termasuk boros dalam menggunakan energi. Tidak saja di industri dan transportasi, penggunaan energi di bangunan gedung komersial masih bisa dihemat sebesar 10 – 30%," tandasnya mengutip data dari Data dan Informasi Konservasi Energi (2018).

Untuk itu, lanjut Gita, Pemerintah memiliki strategi dalam upaya pengurangan emisi gas, khususnya pada sektor bangunan dengan mengeluarkan beberapa peraturan dan standar terkait efisiensi pada bangunan gedung. Pihaknya juga sedang melakukan revisi standar (SNI) yang sudah ada dan diharapkan dapat terbit pada awal tahun 2020.

Selain menetapkan peraturan dan standar, Kementerian ESDM juga menyelenggarakan Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi Nasional sebagai salah satu program konservasi energi. "Program tersebut diselenggarakan dalam rangka memberikan penghargaan kepada para institusi pemerintah dan pemangku kepentingan di sektor bangunan dan industri yang telah berhasil menerapkan efisiensi dan konservasi energi," papar Gita.

Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi dibagi ke dalam 3 (tiga) kategori, yaitu :

1. Kategori Bangunan Gedung Hemat Energi (A)

2. Kategori Manajemen Energi pada Industri dan Bangunan Gedung (B)

3. Kategori Penghematan Energi di Instansi Pemerintah (C)

Adapun pemenang Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi Nasional akan diikutsertakan pada ajang ASEAN Energy Award untuk mewakili Indonesia yang diselenggarakan oleh ASEAN Center for Energy (ACE) di bidang energi baru terbarukan dan konservasi energi.

Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM sangat menyadari bahwa BOMA Indonesia merupakan organisasi yang cukup aktif menyuarakan konsep green building kepada anggotanya. Oleh karenanya diharapkan melalui workshop ini menjadi awal kerja sama antara Kementerian ESDM dan BOMA Indonesia dalam mendorong keikutsertaan pada Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi Tahun 2019.

"Kami mengingatkan kembali bahwa program hemat energi dan konservasi energi dapat kita gaungkan sebagai suatu kebutuhan. Hemat energi, efisien dalam penggunaan energi adalah penting tapi dengan tetap mengutamakan tiga hal yaitu keselamatan, kesehatan, dan kenyamanan," pungkas Gita. (RWS)


Contact Center