Dirjen Toto: Energi Adalah Faktor Penting Ketahanan Nasional

Selasa, 30 April 2019 | 13:25 WIB | Humas EBTKE

JAKARTA - Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) F.X. Sutijastoto mengungkapkan bahwa di masa yang akan datang rakyat harus bisa menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi dengan didukung oleh ketahanan air, pangan dan energi. Oleh karena itu sangat tepat sekali jika energi merupakan salah satu faktor penting bagi ketahanan nasional. Hal ini diungkapkan Dirjen Toto kepada Siswa Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara Angkatan 105 (Sekkau A-105) pada Seminar Nasional bertajuk “Pemanfaatan Energi Baru, Terbarukan Guna Mendukung Pertahanan Negara di Era Revolusi Industri 4.0” yang dilaksanakan hari ini (Selasa, 30/4).

Lebih lanjut Dirjen Toto menjelaskan tiga pilar yang menjadi landasan berbagai negara menetapkan kebijakan energinya. Pilar pertama adalah ketahanan energi (energy security) yang berkaitan dengan bagaimana kita menjaga pasokan energi. Pilar kedua adalah energi berkeadilan (energy equity) yang berkaitan dengan bagaimana energi dapat menyejahterakan masyarakat, serta bagaimana masyarakat bisa mengakses energi yang modern, bersih dan berkelanjutan. Terakhir, pilar ketiga adalah environmental sustainability dimana pengembangan energi harus memperhatikan lingkungan demi kestabilan kondisi ekonomi.

Saat ini Indonesia sudah memasuki era Revolusi Industri 4.0, oleh karenanya Dirjen Toto mengingatkan agar harus mewaspadai perkembangan teknologi yang akan mengubah peradaban. Kedepannya, Revolusi Industri 4.0 akan dikuasai oleh EBT, Transaksi Online, Artificial Intelligent, dan Electrical Vehicle (Mobil Listrik).

“Dalam bentuk akses listrik, kita mengupayakan agar bagaimana semua masyarakat mendapatkan akses listrik. Ternyata masih ada 2.500 desa yang sama sekali belum menerima akses listrik. Ini yang kita bantu dengan APBN. Jadi APBN Kementerian ESDM itu hampir 60% kembali ke masyarakat dalam bentuk bantuan PLTS, PLTMH, dan LTSHE. Kita targetkan hingga tahun ini kita membagi 350.000 LTSHE,” papar Dirjen Toto.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Yuyu Sutisna menegaskan bahwa pemanfaatan energi baru, terbarukan untuk militer dapat menjaga tetap tegaknya pertahanan negara di saat krisis energi terjadi dan TNI akan berperan secara optimal sebagai perintis pembangunan potensi EBT di wilayah terluar, terdepan dan tertinggal.

"Indonesia merupakan negara kepulauan yang daratannya dihubungkan dengan lautan sehingga memiliki banyak wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal yang membutuhkan prajurit TNI untuk menjaganya. Ketersediaan energi merupakan salah satu elemen penting dalam mendukung operasional prajurit di wilayah tersebut. Untuk itu diperlukan inovasi baru yang menjadi terobosan dalam pengembangan EBT yang ada di sekitar wilayah tersebut. Melalui peran TNI sebagai perintis dalam pembangunan potensi EBT di wilayah 3T dapat meningkat secara optimal," tegasnya.

Marsekal Yuyu juga berpesan kepada siswanya agar sebagai generasi muda mereka dapat memberikan masukan bagi pengembangan EBT dan memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi pertahanan negara. (RWS)


Contact Center