PJU-TS Dukung Aktivitas Adat Masyarakat Sumba Tengah

Kamis, 10 Oktober 2019 | 20:25 WIB | Humas EBTKE

SUMBA TENGAH – Pembangunan infrastruktur EBTKE berupa PJU-TS merupakan upaya Kementerian ESDM agar pemanfaatan anggaran negara dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Hal ini juga merupakan wujud komitmen Kementerian ESDM dengan dukungan Pemerintah Daerah dan DPR untuk menjalankan berbagai program yang bermanfaat bagi masyarakat yang berasal dari energi terbarukan. 

Direktur Perencanaan dan Pembangunan EBTKE, LN Puspa Dewi berkesempatan hadir di Desa Dasaelu, Kecamatan Katikutana Selatan, Kabupaten Sumba Tengah, untuk mewakili Kementerian ESDM menyerahkan secara simbolis 200 unit Penerangan Jalan Umum-Tenaga Surya (PJU-TS) kepada Bupati Sumba Tengah hari ini (10/10).

"Bagi kami Sumba Tengah 200 lampu itu sama dengan 2000 lampu karena pemasangan lampu 200 itu sungguh sangat membahagiakan masyarakat Sumba Tengah. Ditambah lagi kebijakan dari ibu, dari CSR kami ditambah lagi 500 titik, 500 itu sama dengan 5000 buat kami," ujar Bupati Sumba Tengah, Paulus S.K. Limu. Paulus mengungkapkan masyarakat Sumba Tengah menyambut sukacita pembangunan PJU-TS ini. Bagi mereka, penerangan PJU-TS merupakan berkah berlipat ganda yang memberikan banyak manfaat dan mereka merasa menjadi bagian NKRI.

Berbeda dengan daerah lain, lokasi titik pembangunan PJU-TS di Kabupaten Sumba Tengah sebagian besar berada di desa-desa adat atau budaya karena aktivitas masyarakat yang berkaitan dengan adat pelaksanaannya membutuhkan waktu beberapa hari sehingga keberadaan PJU-TS sangat mendukung aktivitas budaya tersebut. "Hampir setiap saat ada kegiatan antara lain urusan budaya, belis, urus adat perempuan kawin itu membutuhkan waktu 2-3 hari, dan kalau tidak ada lampu maka pelaksanaan adat itu akan terganggu. Juga teristimewa masalah kematian, orang sumba itu tidak cukup 1 hari bisa 2,3 minggu bahkan bulan dan kalau kita melayat kita menjaga mayatnya dalam kegelapan juga sangat tidak manusiawi," ungkap Limu.

"Sehingga sebagian dari 200 lampu itu sungguh rasa dikampung-kampung bahwa penerangan sangat terbantu dalam pelaksanaan baik urusan adat maupun hal-hal yang lainnya. Dan mereka sangat berbahagia kita memasang lampu-lampu itu di kampung adat," imbuhnya. Selain untuk penerangan kampung adat, Sekretaris Daerah Sumba Tengah, Umbu Eda menuturkan bahwa keberadaan PJU-TS juga mengurangi ancaman pencurian dan perampokan yang seringkali terjadi di daerah Sumba Tengah.

Kementerian ESDM melalui Ditjen EBTKE telah membangun sebanyak 30.000 titik PJU-TS untuk sepanjang 1.500 KM jalan umum di 200 Kabupaten dari tahun 2016 sampai dengan 2018. Pada tahun 2019, program PJU-TS dilaksanakan di 31 Provinsi dengan jumlah PJU-TS sebanyak 22.550 Titik. Di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun 2019 telah dan akan dibangun PJU-TS  sebanyak 1.160 titik, yang tersebar di 8 Kabupaten.

Pembangunan PJU-TS di Provinsi Nusa Tenggara Timur merupakan usulan/inisiasi dari Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten). Untuk Kabupaten Sumba Tengah pada tahun 2019 dibangun PJU TS dengan total sejumlah 200 titik. PJU-TS yang telah dibangun nantinya akan dikelola dan dipelihara oleh Pemerintah Kabupaten.

PJU-TS adalah lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya dan terintegrasi dengan baterai. Lampu PJU-TS ini sangat cocok digunakan untuk jalan-jalan di daerah yang belum terjangkau oleh listrik PLN dan juga daerah yang mengalami krisis energi listrik terutama di daerah terpencil karena sifatnya yang stand alone. (RWS)


Contact Center