Berbagai Kiat Hemat Energi Praktis Era Work From Home

Senin, 4 Mei 2020 | 15:15 WIB | Humas EBTKE

JAKARTA – Sebagian besar masyarakat Indonesia terutama yang berada di wilayah zona merah pada dua bulan terakhir ini telah memindahkan pelaksanaan aktivitas sehari-hari ke rumah. Beberapa aktivitas yang biasa dikerjakan di luar rumah seperti perkantoran, belajar mengajar,  dan perdagangan, kini dikerjakan seluruhnya dari rumah (work from home). Hal ini dilakukan sebagai wujud pelaksanaan kebijakan Pemerintah dalam percepatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Di satu sisi, salah satu pertimbangan pelaksanaan work from home adalah faktor keselamatan, yang artinya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan melindungi diri serta keluarga dari paparan Covid-19 yang mungkin saja dibawa setelah beraktivitas dari luar. Namun, di sisi yang lain, perpindahan hampir seluruh aktivitas masyarakat ke rumah tersebut mendorong peningkatan penggunaan listrik setiap harinya.

“WFH ini membuat konsumsi listrik kita naik, walaupun penggunaan listrik nasional menurun hingga-2,1%. Mengacu data pada Maret 2020, pelanggan industri turun -4,63%, tetapi rumah tangga naik 1,3%,” ungkap Direktur Konservasi Energi, Hariyanto pada Webinar Hemat Energi di Saat WFH dan Peranan Tata Udara Dalam Mencegah Wabah Covid-19 (Senin, 4/5).  Sementara itu, WHO mengeluarkan pernyataan bahwa penularan virus Covid-19 dapat melalui dorplet ataupun aerosol yang kemungkinan dapat bertahan hingga 3 jam pada benda mati. Kondisi demikian, yang menurut Hariyanto perlu menjadi perhatian masyarakat dan kiat khusus bagaimana kita menjaga kesehatan memperhatikan sirkulasi sistem tata udara dengan tetap menjaga pemanfaatan energi agar tidak boros karena WFH.

Pada kesempatan tersebut, Kasubdit Kerja Sama dan Bimbingan Teknis Konservasi Energi FF Hendro Gunawan menjelaskan bahwa pada masa WFH konsumsi energi rumah tangga naik karena pemakaian AC, lampu, kipas angin, komputer, dan berbagai fasilitas rumah tangga lainnya yang berbasis listrik. Beberapa fasilitas tersebut menjadi lebih sering digunakan karena mendukung kelancaran dan kenyamanan pelaksanaan WFH. Akibatnya, tagihan pembayaran listrik menjadi naik dari bulan sebelum WFH, terutama golongan R1 lain yang tidak mendapatkan potongan pembayaran.

Berikut kiat khusus yang disampaikan Hendro agar masyarakat dapat menghemat penggunaan energi pada masa WFH, antaralain

(1) Atur target dan jam kerja. Pengaturan ini akan mendukung penggunaan perangkat elektronik penunjang kerja lebih terjadwal dan berdampak positif pada produktivitas

(2) Pencahayaan alami dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber penerangan rumah.

(3) Memanfaatkan sirkulasi udara alami dan membuat udara mengalir dengan menggunakan alat seperti kipas angin dan exhaust fan

(4) Menggunakan perangkat hemat energi yang ramah lingkungan dan mendukung efisiensi.

(5) Menggunakan perangkat cerdas yang dikontrol melalui perangkat gadget atau diotomasi.

(6) Menghindari penggunaan elektronik yang stand-by mode.

Untuk menghitung biaya energi peralatan elektronik, masyarakat dapat menggunakan kalkulator energi sehingga dapat turut melakukan konservasi energi dan menghemat biaya listrik rumah tangga. Aplikasi online kalkulator energi rumah tangga dapat diunduh pada https://kalkulator.ebtke.esdm.go.id/. (RWS)


Contact Center