Penerapan Smart Grid Jadi Opsi Kejar Target Bauran Energi

Thursday, 24 September 2020 | 12:10 WIB | Humas EBTKE

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 287.Pers/04/SJI/2020

Tanggal: 24 September 2020

Penerapan Smart Grid Jadi Opsi Kejar Target Bauran Energi

Pemenuhan bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) pada bauran energi nasional sebesar 23% di tahun 2025 menjadi target Pemerintah. Pemanfaatan smart grid atau jaringan listrik pintar sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024 dinilai sebagai salah satu solusi yang bisa diterapkan. Demikian diungkapkan Menteri ESDM Arifin Tasrif membuka konferensi internasional yang diselenggarakan oleh Perusahaan Listrik Negara secara virtual, Rabu (23/9).

"Pemanfaatan smart grid dapat meningkatkan penetrasi pada pembangkit EBT terutama Variabel Renewable Energy (VRE) di sistem ketenagalistrikan," ungkap Arifin pada acara tersebut.

Pengembangan smart grid, sambung Arifin, dapat meningkatkan efisiensi, kualitas, dan keandalan sistem ketenagalistrikan. Hal ini akan mengurangi bahkan mencegah pemadaman (black out) sehingga bisa menghasilkan aksesibilitas yang lebih baik ke jaringan hingga mempercepat proses pemulihan gangguan.

Selain itu, smart grid juga dapat mengurangi susut (losses) pada jaringan distribusi serta dapat digunakan sebagai langkah dalam pengembangan distributed generation. Manfaat lain yang tak kalah penting adalah meningkatkan integrasi energi terbarukan dalam skala yang besar dan mampu menurunkan tarif listrik dengan mengendalikan beban puncak listrik.

Arifin memaparkan bahwa pengembangan tahap pertama smart grid di Pulau Jawa telah dilaksanakan antara lain, di Jakarta, yakni Digital Substation Sepatan II, Digital Substation Teluk Naga II, Realibility Efficiency Optimization Center, Platform E-mobility Electric Vehicle Charging Station, dan Advance Metering Infrastructure. Kemudian di Surabaya, yakni Remote Engineering, Monitoring, Diagnostic & Optimization Centre.

Adapun, pengembangan smart grid di luar Pulau Jawa telah dilaksanakan di Pulau Selayar, Tahuna, Medang, Semau, Bali Eco Smart Grid-Lora, Smart Micro Grid-Sumba Green Island.

"Tentu saja seluruh program ini akan terus berkelanjutan sehingga Indonesia bisa menghasilkan target elektrifikasi yang sempurna, yang dapat dinikmati oleh masyarakat," ungkap Arifin.

Sebagai informasi, kehadiran smart grid memungkinkan adanya partisipasi pelanggan dalam penyediaan tenaga listrik berbasis sumber energi setempat. Smart grid merupakan jaringan listrik pintar yang mampu mengintegrasikan aksi-aksi atau kegiatan dari semua pengguna, mulai dari pembangkit sampai ke konsumen dengan tujuan agar efisien, berkelanjutan, ekonomis dan suply listrik yang aman. (NA)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)


Contact Center