Pembangunan Ekonomi Korea Karena PLTN

Jumat, 16 Januari 2015 | 16:15 WIB | Ferial

EBTKE--Nuklir banyak digunakan sebagai sumber energi di dunia dan penggunaannya terus berkembang secara signifikan.

Berdasarkan data International Atomic Energy Agency (IAEA), sampai bulan April 2014 terdapat 435 unit pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang dioperasikan oleh 31 negara termasuk Taiwan, dengan total kapasitas terpasang sebesar 372.751 MW.

Lima negara terbesar yang telah memiliki PLTN adalah Amerika Serikat dengan 100 unit PLTN, disusul Perancis dengan 58 unit, Jepang 48 unit namun karena tragedi Fukushima saat ini baru 2 unit yang beroperasi karena pemeriksaan keselamatan pasca kecelakaan, kemudian Rusia dengan 33 unit serta Korea Selatan di posisi kelima dengan 23 unit.

Selain itu, Amerika Utara dan Amerika Latin sebanyak 125 unit, dan Asia sebanyak 123 unit. Jumlah PLTN di Asia sudah hampir menyamai jumlah PLTN di Amerika, sedangkan di Afrika, hanya ada 2 unit PLTN yang beroperasi.

Hal ini menunjukkan bahwa Asia menjadi pusat pertumbuhan pemanfaatan PLTN sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Korea Selatan salah satu contoh negara yang mengalami pertumbuhan ekonomi setelah mengembangkan PLTN

Korea Selatan adalah salah satu contoh negara yang menikmati dampak pemanfaatan energi nuklir bagi kesejahteraan rakyatnya. Menurut data IAEA pada tahun 2009 Industri nuklir telah menjadi bagian integral pembangunan Korea Selatan, mengubah negara itu dari pengimpor menjadi berorientasi ekspor, dan menjadi pemicu inovasi teknologi, pemacu pembangunan infrastruktur dan pendidikan.

Pada tahun 1980 pendapatan per kapita Korea Selatan sebesar US$ 1.600 dengan 5 unit PLTN, kemudian seiring meningkatnya jumlah PLTN yang dibangun hingga tahun 2005 naik menjadi US$ 17.500 dengan 19 unit PLTN dan meningkat menjadi US$ 22.500 pada tahun 2012 dengan 21 unit PLTN. Dengan pengembangan PLTN tersebut, pertumbuhan ekonominya pesat dengan alih teknologi yang direncanakan hingga saat ini Korea Selatan telah menjual teknologi PLTN dan membangunnya di Uni Emirat Arab.

Pembangunan dan pengoperasian PLTN di Korea Selatan memberikan dampak ekonomi nasional yang cukup besar. Peran industri nuklir di Korea termasuk di dalamnya industri pengoperasin PLTN memberikan kontribusi terhadap produk domestik bruto sebesar 2,2 persen.

Dampak pemanfaatan PLTN terhadap ekonomi Korea Selatan secara keseluruhan adalah sebagai berikut :

  1. Membuka lapangan kerja dan meningkatkan penerimaan masyarakat;
  2. Memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi masyarakat;
  3. Memberikan sinergi terhadap ekonomi-industri dan dorongan spin-off bagi industri nasional;
  4. Standar kualitas industri nasional meningkat;
  5. Struktur ekonomi nasional menjadi lebih sehat; dan
  6. Harga listrik menjadi lebih murah yang memberikan dampak ekonomi selanjutnya:
  • Daya kompetitif yang meningkat
  • Biaya yang efektif bagi industri nasional
  • Memberikan kontribusi terhadap peningkatan standar kelayakan hidup
  • Memberikan kontribusi ekonomi yang lebih luas
  • Memberikan efek sinergi


Contact Center