PLTS Roof Top Dibangun Di Bandara Ngurah Rai

Senin, 11 Mei 2015 | 14:43 WIB | Ferial

EBTKE-- Pemerintah akan mengimplementasikan rencana pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atas bangunan (roof top) di Bandara Ngurah Rai, Bali pada tahun ini.

Ini sebagai bagian dari program pengembangan PLTS roof top di gedung- gedung pemerintah dan bandara. Program ini terdapat dalam Rencana Strategi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Renstra KESDM) 2015 - 2019.

Indonesia memiliki potensi energi surya yang sangat baik, rata-rata 4,80 kWh/m2/hari. Seiring dengan berkembangnya teknologi konversi energi surya menjadi energi listrik serta menurunnya biaya peralatan yang diperlukan, potensi energi surya nasional menjadi hal yang layak untuk didorong pemanfaatannya di Indonesia.

Melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 17 Tahun 2013 tentang Pembelian Tenaga Listrik oleh PT PLN dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik, Pemerintah telah memberikan kesempatan bagi pengusahaan energi surya sebagai pembangkit listrik melalui mekanisme kuota kapasitas dan penetapan harga patokan tertinggi sebesar US$25 sen perkilowatt hours (kWh).

Memperhatikan kondisi tersebut diatas maka Pemerintah perlu mendorong pemanfaatan energi terbarukan sebagai sumber energi di bangunan-bangunan perkantoran yang hampir seluruhnya menggunakan listrik dari jaringan PLN sehingga dapat menekan penggunaan bahan bakar minyak dan penurunan emisi CO2.

Pemanfaatan energi terbarukan yang cocok untuk perkantoran adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dengan menggunakan modul surya fotovoltaik yang dipasang di atap bangunan rooftop. PLTS rooftop merupakan solusi yang handal bagi penyediaan energi di gedung-gedung perkantoran karena mayoritas gedung perkantoran menggunakan listrik pada siang hari atau jam kerja pasalnyabiaya pengadaan listrik yang lebih murah dari diesel ataupun bahan bakar minyak (BBM). Selain itu, perawatan dan pengoperasiannya juga mudah namun dampaknya signifikan untuk mengurangi polusi dan efek rumah kaca.

Disamping itu, bentuk PLTS rooftop tersebut memiliki keunggulan tersendiri apabila dibandingkan dengan PLTS skala besar, diantaranya lebih mudah dan murah untuk diintegrasikan dengan sistem kelistrikan yang sudah ada, dapat memanfaatkan lahan yang ada (mengurangi biaya investasi lahan), serta dapat turut mengurangi beban jaringan sistem yang ada.


Contact Center