Rp5,5 Miliar Penghematan Dari Proyek EBT Di Indonesia Timur

Rabu, 6 April 2016 | 08:29 WIB | Ferial

EBTKE-- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo didampingi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, meresmikan delapan proyek infrastruktur berbasis energi terbarukan di wilayah Indonesia timur di Morotai, Maluku Utara, Selasa, 05 April 2016.

Proyek-proyek tersebut bagian dari Program Indonesia Terang (PIT) sebagai wujud komitmen pemerintah dalam merealisasikan Program 35.000 Megawatt (MW) dimana 25 persen di antaranya bersumber dari energi baru dan terbarukan (EBT).

Gubernur Maluku Utara, Abdul Ghani Kasuba menyampaikan kepada Presiden bahwa PIT sudah mulai dapat dirasakan manfaatnya di Maluku Utara. Dirinya juga mengharapkan di tahun 2019 Indonesia akan semakin terang.

Dalam laporannya, Menteri Sudirman menjelaskan kapasitas total proyek pembangkit listrik yang akan diresmikan kecil, namun sangat berarti bagi masyarakat di wilayah timur Indonesia. "Memang kapasitas kecil, 1,29 MW, namun maknanya jauh lebih besar dibandingkan kapasitas 1.000 MW di Jawa", ujar Sudirman.

Sudirman menyatakan, “Dengan diresmikannya delapan proyek infrastruktur ketenagalistrikan berbasis energi terbarukan ini oleh Bapak Presiden hari ini, menjadi hari yang bersejarah bagi wilayah Indonesia Timur dan, tentunya, bagi Kementerian ESDM. Ini salah satu pewujudan dari Nawacita Bapak Presiden. Tujuannya adalah untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah pinggiran dan pulau terdepan serta desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia".

Dibangun di empat provinsi wilayah Indonesia Timur —Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dengan total kapasitas 1.295 kilowatt (kW), delapan proyek yang telah selesai dibangun dan diresmikan ini akan mengaliri 216 unit rumah dan fasilitas umum. Selain itu, keluarannya, terkoneksi langsung ke jaringan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah ada (existing). Menurut Menteri Sudirman, investasi seluruhnya mencapai Rp 61 miliar dengan proyeksi total kontribusi terhadap pengurangan emisi CO2 tidak kurang dari 2 juta ton per tahun.

"Keseluruhan infrastruktur tersebut memiliki kapasitas total 1.295 kW dan diproyeksikan mampu melistriki sekurang-kurangnya 8.500 unit rumah di 8 desa yang tersebar di 4 provinsi kawasan Indonesia Timur, jelas Menteri Sudirman.

Total pembangkit yang diresmikan pada kesempatan ini, tambah Sudirman, akan berdampak pada penghematan biaya penggunaan bahan bakar solar sekitar Rp2,9 miliar per tahun. Sebesar Rp2,6 miliar di antaranya berasal dari PLTS hibrid yang tersambung langsung dengan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel.

Presiden RI, dalam arahannya menyampaikan bahwa dirinya senang di Morotai dan Wilayah Timur Indonesia lainnya dibangun PLTS. Namun Presiden juga mengingatkan pentingnya pemeliharaan dan perawatan PLTS tersebut. "Saya senang di sini dibangun PLTS. Meskipun kecil tapi bermanfaat. Saya ingatkan pemeliharaan itu penting. Kita pintar bangun tetapi tidak bisa merawat. Saya dengar di sini ada yang mangkrak. Jangan hanya bangun, bangun, tetapi merawatnya tidak bisa. Yang mangkrak harus segera dibenahi dan diperbaiki", tutup Presiden.

 

Delapan infrastruktur tersebut antara lain:

  1. PLTS Hybrid 350 kW di Desa Wawama, Kecamatan Morotai Selatan, Maluku Utara, dimana saat ini kita berada. PLTS ini akan mendukung PLT Diesel Daruba yang selama ini sudah melayani listrik utk masyarakat di ibukota Kabupaten Pulau Morotai ini. Di pulau Morotai ini terdapat 12.123 rumah tangga, akan tetapi masih terdapat sekurang-kurangnya 3.917 rumah tangga yang belum memiliki akses terhadap listrik dan belum dijangkau oleh PLN;
  2. PLTS Hybrid 100 kw di Desa Adaut, Kecamatan Pulau Selaru, Provinsi Maluku. PLTS ini sangat membantu mendorong perekonomian masyarakat di Desa Adaut di Pulau Selaru, Maluku Tenggara Barat. Lalu, PLTS Hybrid 250 kw di Desa Tutukembong, Kecamatan Nirunmas, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku,
  3. PLTS Hybrid 100 kw di Desa Bomaki, Kecamatan Pulau Tanimbar Selatan, Maluku;
  4. PLTS Terpusat 15 kw di Desa Kampung Harapan Jaya, Kecamatan Misool Selatan, Papua Barat. PLTS ini merupakan PLTS Terpusat Off-Grid yang melistriki satu desa terpencil yang belum pernah terlayani listrik sebelumnya. PLTS ini dapat melistriki 92 rumah;
  5. PLTMH 280 kw di Desa Temel, Kecamatan Ayamaru Jaya, Papua Barat. PLTMH ini dapat melistriki 124 sambungan yang terdiri dari 114 rumah dan 8 fasilitas umum yaitu puskesmas pembantu, sekolah, gereja, kantor camat dan kantor desa;
  6. PLTS Hybrid 100 kw di Desa Waropko, Kecamatan Waropko, Papua. PLTS yang dibangun di daerah perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini bertujuan untuk mendukung PLTD yang dibangun PLN;
  7. PLTS Hibrid 250 kW di Desa Tutukembong, Pulau Yamadena/Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat;
  8. PLTS Hybrid 100 kw di Desa Kampung Sota, Kecamatan Sota, Papua. PLTS ini juga dibangun di desa terdepan Indonesia dengan Papua Nugini. Bersama dengan PLTD yang dibangun oleh PLN, PLTS ini dapat mengalirkan listrik 24 jam kepada 358 rumah.

Semua infrastruktur EBT tersebut akan menghasilkan daya sebesar 1.295 kW. PLTS yang dibangun di atas semuanya menggunakan modul surya produksi dalam negeri.


Contact Center