Kembangkan EBT, Perhatikan Kearifan Lokal

Senin, 31 Oktober 2016 | 13:29 WIB | Ferial

EBTKE--Masa depan energi Indonesia terutama untuk sektor kelistrikan banyak bergantung pada energi baru terbarukan (EBT). 

Hal itu dikatakan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan di Kantor Direktorat Jenderal (Ditjen EBTKE), Senin, 31 Oktober 2016.

"Komitmen negara di COP 21 Paris tahun lalu, bahwa kita punya target tahun 2030 dapat mengurangi emisi gas rumah kaca 29 persen dari energi listrik dan ini diwakili oleh EBT,"kata dia.

Menurutnya, saat ini masih terdapat 12.600 desa di Indonesia yang belum terlistriki secara penuh dan lebih dari 2500 desa yang belum terlistriki sama sekali.

Senada dengan Jonan, Arcandra energi baru terbarukan merupakan energi yang harus dikembangkan dan dimanfaatkan secara serius. "Renewable energy is a must, we dont have any choice, energi baru terbarukan masa depan,"ujarnya.

Dia menjelaskan, tidak ada satupun negara di dunia ini yang pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukannya maju tanpa campur tangan Pemerintah. "Tiba - tiba ada renewable energy itu tidak mungkin, harus ada harus ada proses namanya the naturing, pembinaan,"tutur Arcandra.

Dalam kesempatan ini, Arcandra mengingatkan dalam mengembangkan energi baru terbarukan perlu diperhatikan beberapa faktor, pertama jangan berpatokan pada bisnis model mengingat harga energi berbasis fosil saat ini masih rendah. "Mindsetnya bukan bisnis tapi teknologi yang terbaik, efisien tapi jangan dipersaingkan dengan oil and gas atau batubara,"tegasnya.

Faktor kedua, lanjut dia, pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan harus direncanakan dengan matang dan melihat kearifan lokal. "Sebagai contoh belum tentu energi terbarukan yang ada di Amerika dan Eropa cocok dengan kearifan lokal kita,"tandas Arcandra.

Salah satu contoh energi baru terbarukan yang dimiliki oleh Indonesia yang dapat mewakili kearifan lokal, sambung dia, yaitu panas bumi.

" Salah satu contoh yang tidak dipunyai negara lain tapi kita punya apa? yaitu panas bumi, ini yang namanya kearifan lokal kalau angin, wave, matahari  tentu negara lain punya karena tidak bisa dikavling, sampah apalagi. Panas Bumi ini yang merupakan kearifan lokal kita,"pungkasnya.


Contact Center