DEN : 2017, Energi Baru Terbarukan Harus Kembali Disubsidi

Tuesday, 15 November 2016 | 13:17 WIB | Ferial

EBTKE-- Dewan Energi Nasional (DEN) mengusulkan agar sektor energi baru terbarukan (EBT) diberikan subsidi kembali pada tahun 2017.

Koordinator Bulanan DEN Dwi Hary Soeryadi mengatakan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) pada tahun 2025 ditargetkan kontribusi EBT dalam bauran energi mix nasional 23 persen tetapi diperkirakan 2017 pencapaiannya hanya mencapai 7 persen dari target 11 persen.

"Ada suatu kendala, untuk pencapaian di 2017 hanya 7 persen dari target 11 persen, untuk mengakomodasi kendala kami merekomendasikan subsidi kembali untuk sektor energi baru terbarukan di tahun depan, selain itu juga proses legislasi dipercepat"kata Koordinator Bulanan DEN Dwi Hary Soeryadi dalam Konperensi Pers seusai sidang Anggota Sidang DEN ke - 19 yang dipimpin oleh Menteri ESDM selaku Ketua Harian DEN, Ignasius Jonan, di Kementerian ESDM, Jakarta, 14 November 2016.

Sementara itu, anggota DEN Sony Keraf mengatakan pihaknya berharap RUEN dapat segera disahkan sebagai acuan penyusunan program Kementerian/Lembaga 2017 dan penyusunan Rencana Umum Energi Daerah (RUED) tingkat Provinsi.

"RUEN harus sudah dilaksanakan di 2017, jadi semua Kementerian/Lembaga harus akomodasi program dan kegiatan yang tercantum di RKA/KL,"kata dia.

Tahun depan, tambahnya, target bauran energi baru terbarukan hingga Desember 2017 diperkirakan hanya mencapai 7 persen dari target 11 persen. "Capaian Eksisting EBT dari listrik Oktober 2016 8,8 GW, sedangkan estimasi hingga Desember 2017 9,1 GW dari sementara target RUEN di tahun yang sama 10,6 GW,"paparnya.

Sementara dari non listrik, lanjut Sony, pemanfaatan capaian EBT dari non listrik sampai Oktober 2016 2,1 million tonnes of oil equivalent (MTOE), lalu estimasi capaian sampai Desember 2017 adalah 3,6 MTOE padahal target di RUEN pada 2017 10,9 MTOE.

"Disepakati bahwa usulan anggaran di APBN yang disebut subsidi EBT akan diusukan kembali dalam APBN 2017 dan dana itu akan disiapkan untuk PLN ketika membeli listrik dimana harganya lebih mahal maka pakai dana untuk tutup sehingga PLN mau tidak mau harus beli listrik EBT. Itu salah satu solusi yang disepakati,"tegasnya.

Disisi lain, anggota DEN lainnya Abadi Poernomo mengatakan saat ini realisasi pemanfaatan energi baru terbarukan baru mencapai 5 persen sehingga untuk mencapai target 23 persen membutuhkan usaha yang luar biasa. "Dari target 23 persen realisasi saat ini baru 5 persen butuh effort yang luar biasa,"kata dia.

Untuk itu, lanjut dia, dalam sidang kali ini DEN memberikan rekomendasi agar sampai tahun 2017 bisa mencapai 9,1 gigawatt (GW). "Dalam sidang tadi perlu effort tambahan agar bisa capai target 11 persen pada tahun depan, tapi sepertinya hanya bisa terealisasi 7 persen,"pungkas Abadi.

 


Contact Center