Phapros Gandeng ESDM Dalam Penggunaan Green Chiller

Jumat, 25 November 2016 | 14:11 WIB | Nicko Yoga Permana

EBTKE-- PT Phapros menggandeng Kementerian Energi dan Sumber daya Mineral (KESDM) dan juga Deutsche Gesellschaft fuer Internationale Zusammenarbeit (GIZ) dalam penggunaan Green Chiller Berbasis Refrigerant Hydrocarbon.

Penggunaan alat ini dalam rangka mendukung upaya pemerintah menekan emisi gas buang. Phapros memasang Green Chiller tersebut pada fasilitas gedung produksi di pabrik Semarang. Green Chiller merupakan sistem pendingin berbasis hidrokarbon yang ramah lingkungan.

Penandatanganan kerjasama dilakukan oleh Direktur Utama PT Phapros Tbk, Barokah Sri Utami dengan Direktur Konservasi Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM Farida Zed di Jakarta, Kamis, 24 November 2016 dan disaksikan oleh pihak dari GIZ.

Farida menjelaskan bahwa implementasi chiller berbasis refrigerant hidrokarbon dapat mengurangi impor refrigerant sintesis. Selain mengurangi impor, refrigerant hidrokarbon juga ramah lingkungan dan penggunaannya dapat mengurangi konsumsi energi pada sistem pendingin. “Melibatkan peran serta sektor swasta, khususnya industri untuk menggunakan chiller dengan refrigerant hidrokarbon diharapkan dapat mengurangi konsumsi energi,” jelas Farida.

Tak hanya dengan pemasangan green chiller, Phapros juga melakukan berbagai upaya lain terkait penerapan konservasi dan efisiensi energi, seperti Perbaikan Volume Ruang produksi disesuaikan terhadap pemakaian energi dengan cara penurunan tinggi plafon, Melakukan Reduce, Reuse, Recycle untuk energi dan sumber daya alam, serta Pemasangan peralatan penhemat energi.

Dari semua upaya konservasi dan efisiensi energi yang dilakukan Phapros tersebut, Phapros berhasil menghemat biaya sebesar Rp 1,3 miliar/tahun dan menyabet 1st runner up dalam ASEAN Best Practice Awards untuk kategori Manajemen Energi pada Gedung dan Industri untuk Industri Kecil dan Menengah.

Sementara itu, Direktur Utama Phapros Barokah Sri Utami penggunaan hidrokarbon pada sistem pendingin tak hanya ramah lingkungan tapi juga bisa menurunkan pemakaian listrik, sehingga kami bisa menghemat energi sampai 20 persen."Nantinya, akan ada pelatihan dan audit energi di lingkungan pabrik Phapros untuk memastikan program ini bisa berjalan dengan baik, dan keselamatan tetap terjaga”,pungkasnya.

Sumber : Siaran Pers GIZ


Contact Center