Dukung Pemantauan Gunung Api, PLTS Siap Dibangun di 9 Lokasi Pos Pengamat

Rabu, 21 November 2018 | 23:33 WIB | Humas EBTKE

MANADO – Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) melalui Direktorat Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di 9 lokasi Pos Pengamat Gunung Api yang tersebar di 5 provinsi di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Subdit Pengawasan Pembangunan Infrastruktur EBTKE, Mustaba Ari saat memimpin Rapat Koordinasi Program Pembangunan PLTS di Pos Pengawas Gunung Api Tahun Anggaran 2019 bersama Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah terkait yang digelar di Manado, Selasa lalu (20/11). Turut hadir pada rapat koordinasi program pembangunan PLTS Pos Pengamat Gunung Api ini Auditor dari Inspektorat I dan Inspektorat V Kementerian ESDM, serta perwakilan dari Dinas ESDM Sulawesi Utara.

“Tahun 2019 direncanakan dibangun PLTS pada 9 lokasi Pos Pengamat Gunung Api Badan Geologi dengan anggaran yang kami perkirakan sekitar 20 Miliyar. Beberapa diantaranya terletak di Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Timur, Bengkulu, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Program Pembangunan PLTS pada Pos Pengawatan Gunung Api ini lebih didedikasikan untuk infrastruktur yang berada di luar pulau Jawa dan Bali,” ungkapnya.

Untuk provinsi Sulawesi Utara sendiri terdapat 3 lokasi Pembangunan PLTS Pos Pengamatan Gunung Api (PGA). Salah satunya adalah Pos PGA Lokon di Desa Kakaskasen yang merupakan regional center untuk provinsi Sulawesi Utara, dan berperan penting dalam memberikan informasi terkait proses pengamatan gunung api Lokon. Pos PGA ini dibangun di atas lahan 7000m2 dan beroperasi selama 24 jam dengan jumlah sebanyak 6 operator yang bertugas bergantian setiap harinya.

Pembangunan PLTS ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam mewujudkan pemanfaatan infrastruktur EBTKE agar dapat dirasakan oleh setiap lapisan masyarakat. “Kalau kita perhatikan di tahun 2018 ini, kita programkan untuk membangun infrastruktur EBTKE pada Gedung Istana Merdeka, Istana Bogor, Sekretariat Negara, Markas Besar TNI, Pos Jaga TNI termasuk pada Pos Pengamat Gunung Api. Maksudnya lebih bersifat membumikan pembangunan infrastruktur agar lebih familiar,” tambah Ari.

Pada tahun 2018, Ditjen EBTKE telah membangun PLTS Pos PGA dengan total 32 lokasi yang tersebar di 6 provinsi di Indonesia. Pembangunan PLTS Pos PGA ini menelan biaya sebesar 11,86 Miliyar dana APBN dengan rincian sebanyak 7 unit di Sulawesi Utara, 1 unit di Sulawesi Tengah, 6 unit di Maluku Utara, 2 unit di Maluku, 3 unit di Nusa Tenggara Barat, dan 13 unit di Nusa Tenggara Timur.

Penyampaian usulan pembangunan PLTS Pos PGA dari Badan Geologi untuk tahun anggaran 2019 sudah diterima tanggal 29 juni 2018 dan untuk sisi penganggaran baik berupa Reviu APIP, Penelaahan DJA, dan Penerbitan RKAKL Pagu Definitif, sudah selesai pada tanggal 18 Oktober 2018. Sementara dari sisi perencanaan, akan dilakukan Feasibility Study Detail Engineering Design (FS DED) di 9 lokasi dengan durasi penyusunan FS DED selama 30 hari dan diharapkan dapat mulai dilakukan pada tanggal 22 November mendatang sehingga pengumuman pelelangan umum dapat disampaikan pada 28 Desember 2018.(RWS)


Contact Center