PJU-TS Dukung Pemulihan Aktivitas Masyarakat Lombok Pasca Gempa

Senin, 11 Februari 2019 | 11:05 WIB | Humas EBTKE

LOMBOK UTARA - Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) pekan lalu (8/2) menyerahkan 300 unit Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) kepada Pemerintah Kabupaten Lombok Utara dan Sumbawa sebagai tanda selesainya pembangunan PJU-TS di dua kabupaten tersebut. Simbolis serah terima dilaksanakan oleh Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional, Saleh Abdurrahman di Kantor Bupati Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan disaksikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Kurtubi.

PJU-TS adalah lampu penerangan jalan yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energi listriknya. Program Pembangunan PJU-TS merupakan upaya penerangan di jalan-jalan pada daerah yang belum terjangkau listrik PLN maupun pada daerah-daerah yang telah terlistriki PLN, namun ingin mengurangi konsumsi listrik daerahnya. Untuk pemasangan PJU-TS di Kabupaten Lombok Utara dan Kabupaten Sumbawa merupakan usulan Pemerintah NTB untuk tanggap darurat bencana, dengan lokasi pemasangan PJU-TS tersebar di wilayah terdampak bencana, yaitu Kabupaten Lombok Utara sebanyak 200 unit dan Sumbawa sebanyak 100 unit.

"Kita sudah membangun PJU-TS di Lombok Utara sebanyak 275 buah, 75 buah usulan Dapil dan 200 buah bantuan untuk bencana gempa bumi. Di tanah kita ini (NTB) Pemerintah akan terus menggenjot pembangunan dalam hal energi, agar masyarakat NTB khususnya Kabupaten Lombok Utara ini dapat bangkit kembali pasca musibah gempa," ungkap Saleh.

Pelaksanaan pembangunan PJU-TS di Provinsi NTB ini atas dasar Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 39 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Kegiatan fisik Pemanfaatan Energi Baru dan Energi Terbarukan serta Konservasi Energi, serta Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2018 tentang Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, Lombok Timur, Kota Mataram dan wilayah terdampak di Provinsi NTB.

Pada kesempatan ini, Saleh mengharapkan PJU-TS ini  dapat membantu pemulihan infrastruktur PJU yang rusak akibat gempa bumi di Lombok beberapa waktu yang lalu. "Rusaknya PJU karena gempa menyebabkan aktivitas masyarakat pada malam hari terganggu. Untuk itu, perlu dilakukan pemulihan infrastruktur PJU untuk membantu,” ujarnya. "Semoga dengan adanya pemasangan PJU ini dapat memberikan manfaat dan membantu bagi masyarakat di Provinsi Nusa Tenggara Barat, khususnya Kabupaten Lombok Utara dan di Kabupaten Sumbawa agar pemulihan aktivitas masyarakat dapat berjalan lebih cepat," tambah Saleh.

"Daerah kami masih sering gempa, sebentar gempa listrik dan lampu langsung mati. Hujan deres, lampu langsung mati. Angin sedikit saja lampu juga mati. Sekarang kalau gempa, listrik mati tapi lampu jalan (PJU-TS) tetap nyala. Ke masjid, ke pasar, ke mana-mana tetap bisa jalan," ungkap Amir, salah satu warga Desa Jenggala, dimana jalan desanya menjadi salah satu titik pemasangan PJU-TS. "Lumayan banget sekarang, listrik mati, tidak terlalu bergantung pada genset. Terangnya bisa sampai ke rumah. Tidak gelap kemana-mana. Ini juga membantu nelayan mau ke laut," imbuhnya.

Pemerintah memberikan apresiasi atas segala dukungan Pemerintah Provinsi NTB sehingga pemasangan PJU-TS untuk wilayah terdampak bencana dapat terlaksana. "Akhirnya, kami ucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dan kami harapkan infrastruktur–infrastruktur yang telah dan akan dibangun, dapat dikelola dan dipelihara oleh Pemda dan masyarakat, agar manfaatnya dapat bisa dirasakan oleh masyarakat dalam jangka waktu yang lama," tutup Saleh. (RWS)


Contact Center