PJU TS Dibangun di Sigi dan Donggala, Bantu Normalisasi Pasca Bencana

Thursday, 14 February 2019 | 15:20 WIB | Humas EBTKE

PALU - Penerangan Jalan Umum - Tenaga Surya (PJU-TS) dibangun di wilayah Palu dan Sigi guna membantu pemulihan aktivitas masyarakat setelah terjadinya bencana di wilayah tersebut beberapa waktu yang lalu. Akibat bencana gempa bumi dan tsunami, banyak lampu jalan yang rusak sehingga aktivitas warga menjadi terganggu dan menimbulkan suasana mencekam pada malam hari.

Hasnawati, seorang warga Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, menceritakan perubahan aktivitas masyarakat sejak PJU-TS dibangun di wilayahnya. "Kalau dulu, jualan cuman sampai jam 9 malam, semenjak ada lampu jalan ini, saya jualan sampai jam 11 malam," tuturnya. Kehadiran lampu PJU-TS  tidak hanya memberi manfaat bagi kegiatan usaha Hasnawati, tetapi juga memberikan kegembiraan tersendiri bagi anak-anak. "Mereka tidak lagi ketakukan jika harus menjalankan aktivitas pada malam hari. Apalagi semenjak bencana, suasana malam di Balaroa dan Palu cukup mencekam", tambahnya.

Kelurahan Balaroa hanya berjarak sekitar 200 meter dari lokasi terjadinya likuifaksi (pergeseran tanah) akibat gempa yang terjadi di Palu pada akhir September 2018 lalu. Akibat bencana tersebut, lebih dari 5.000 warga Balaroa menjadi korban dan 800 diantaranya meninggal dunia. Saat ini masih banyak warga yang berada di pengungsian atau tinggal bersama keluarga mereka di luar desa.

Kepala Desa Balaroa, Rohmansyah juga mengungkapkan bahwa terang lampu PJU-TS sangat memberikan manfaat bagi masyarakat untuk aktivitas pada malam hari. Namun demikian, Rohmansyah juga mengharapkan penambahan bantuan PJU-TS, khususnya di lokasi terjadinya likuifaksi. "Saya berharap wilayah yang terdampak likuifaksi juga bisa dibangun PJU-TS dibeberapa titik, terutama untuk jalan menuju tempat pengungsian warga”, ungkapnya.

Hingga saat ini PJU-TS yang telah dibangun di Sulawesi Tengah sebagai bantuan penanganan pasca bencana oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) sebanyak 800 unit, yang dikhususkan bagi lokasi terdampak bencana tsunami dan likuifaksi, yaitu masing-masing 400 titik di wilayah Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala. Secara simbolis, infrastruktur tersebut diserahkan oleh Auditor Madya Inspektorat Jenderal KESDM, Heriansyah kepada Pemerintah Kabupaten Palu, Sigi dan Donggala, hari ini (Kamis, 14/2), untuk selanjutnya dikelola serta dipelihara oleh masing-masing Pemerintah Kabupaten.

Selain sebagai bentuk bantuan penanganan pasca bencana, Ditjen EBTKE juga melaksanakan program pemasangan 300 unit PJU-TS di wilayah Sulawesi Tengah yang tersebar di 6 Kota/Kabupaten. Pembangunan ini merupakan usulan Pemerintah Kabupaten masing-masing, yang diinisiasi oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Ahmad M. Ali. Adapun Kota/Kabupaten yang mendapatkan alokasi pembangunan PJU-TS antaralain, Palu sebanyak 55 unit, Sigi 50 unit, Poso 20 unit, Donggala 106 unit, Parigi 29 unit, dan Morowali 40 unit. (RWS)


Contact Center