Bioenergy Goes to Campus Sambangi Universitas Sumatera Utara

Thursday, 5 September 2019 | 15:05 WIB | Humas EBTKE

MEDAN - Ratusan mahasiswa Universitas Sumatera Utara (USU) memadati Aula Gedung Seminar Prof. DR. D. H. Penny Fakultas Pertanian guna mengikuti Bioenergy Goes to Campus (BGTC), yang digelar hari ini (Kamis, 5/9).

Gelaran BGTC merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) untuk menambah wawasan mahasiswa tentang pengembangan bioenergi dan pentingnya peran aktif akademisi terhadap implementasi bioenergi dalam kehidupan masyarakat.

"Kegiatan Bioenergy Goes to Campus ini telah kami lakukan sejak tahun 2017 dan merupakan salah satu upaya Pemerintah untuk memberikan informasi mengenai potensi, teknologi dan pemanfaatan Bioenergi secara umum, juga kebijakan Pemerintah untuk mendukung implementasi bioenergi di Indonesia," papar Kasubdit Investasi dan Kerjasama Bioenergi, Elis Heviati yang hadir mewakili Direktur Bioenergi untuk membuka sesi BGTC.

"Kegiatan ini juga bertujuan untuk mensinergikan antara pembuat kebijakan, pelaku usaha dan civitas academica dalam mendukung pengembangan teknologi dan sumber daya manusia untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan, khususnya di bidang Bioenergi," imbuh Elis.

Pada gelarannya kali ini, BGTC mengundang mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Pertanian dengan menghadirkan narasumber dari Direktorat Bioenergi Ditjen EBTKE, Universitas Sumatera Utara, GIZ, Asosiasi Produsen Listrik Bioenergi Indonesia (APLIBI), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), dan Yayasan Rumah Energi (YRE). Selama acara berlangsung para mahasiswa yang berjumlah sekitar 250 orang sangat antusias mengikuti diskusi dan secara aktif menyampaikan pertanyaan.

Pada kesempatan tersebut Elis mengungkapkan bahwa Sumatera Utara merupakan provinsi yang menyumbang pembangkit bioenergi terbesar kedua setelah Riau, dan memiliki pembangkit bioenergi terbesar yang terhubung dengan jaringan PLN. "Saat ini terdapat lebih dari 130 MW pembangkit berbasis bioenergi di Sumatera Utara. Angka ini masih dapat ditingkatkan mengingat terdapat banyak perkebunan kelapa sawit yang dapat menjadi sumber bahan baku untuk pembangkit listrik biogas dan biomassa," tuturnya.

Melalui kegiatan ini, Ditjen EBTKE mengharapkan mahasiswa dapat mengambil peran dalam pengembangan bioenergi tersebut. "Sejarah telah membuktikan bahwa di negara manapun di dunia, kemerdekaan tak pernah luput dari peran mahasiwa dan pemuda. Dan sekarang saatnya mahasiswa berperan dalam upaya untuk mengisi kemerdekaan," tandasnya.

Menurut Elis, saat ini peran mahasiswa berubah, antara lain menjadi Agent of Change yaitu membantu pembangunan indonesia untuk menjadi lebih baik kedepannya melalui implementasi disiplin ilmu yang dimiliki, Social Control  yaitu kepekaan terhadap lingkungan dan mitra yang baik bagi Pemerintah, Moral Force yaitu memberikan contoh dan teladan yang baik bagi masyarakat, dan terakhir Iron Stock yaitu manusia tangguh yang berakhlak mulia yang menggantikan generasi sebelumnya.

Sebagai informasi, gelaran BGTC di USU Medan merupakan kali kedua penyelenggaraan BGTC pada tahun 2019, yang sebelumnya diselenggarakan di Unversitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, pada bulan April lalu. (RWS)


Contact Center