PLTP Sokoria Ditargetkan Beroperasi Januari 2020

Saturday, 14 September 2019 | 16:25 WIB | Humas EBTKE

ENDE – Guna memastikan kesiapan dan progress pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sokoria on track dan sesuai jadwal, Dirjen EBTKE, F.X. Sutijastoto meninjau langsung wilayah kerja panas bumi Sokoria yang berlokasi di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur hari ini (Sabtu, 14/9).  Pengembangan PLTP Sokoria yang berkapasitas 30 MW merupakan salah satu proyek strategis nasional dan menjadi bagian Program 35.000 MW maupun Fast Track Programme (FTP) 10.000 MW Tahap II.

“Kita kesini dalam rangka memastikan PLTP Sokoria COD (Commercial Operation Date) tepat waktu sesuai jadwal, rencana nya 25 Januari 2020, karena disini (Kabupaten Ende) kan perlu listrik. Setelah dilihat, saya optimis Sokoria ini bisa beroperasi sesuai target” ungkap Dirjen Toto. Tak hanya Dirjen EBTKE, turut hadir pada kunjungan kerja Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Bupati Ende, Djafar Achmad, serta perwakilan dari PT. PLN (Persero).

Pengembangan PLTP Sokoria dilaksanakan secara bertahap dengan total kapasitas 30 MW, sebagai berikut:

PENGEMBANGAN Unit 1 (5 MW) Unit 2 (5 MW) Unit 3 (5 MW) Unit 4 (5 MW) Unit 5 (5 MW) Unit 6 (5 MW)
RUPTL 2019-2028 2019 2019 2020 2022 2023 2025


PT. SGI sendiri merupakan Special Purpose Company (SPC) yang dibentuk oleh Konsorsium yang terdiri dari KS Orka Renewables Pte.Ltd. (Singapura) dengan saham 95%, PT. Bakrie Power (Indonesia) dengan saham 3%, dan PT. Energy Management Indonesia (Persero) (Indonesia) dengan saham 2%.Saat ini, pihak pengembang PLTP, yaitu PT. Sokoria Geothermal Indonesia (SGI) telah melaksanakan kegiatan pengeboran 5 sumur eksplorasi yang dipusatkan di lokasi prospek Sokoria-Mutubusa (MTB). Adapun rencana biaya untuk pengembangan proyek PLTP Sokoria hingga 30 MW mencapai USD 212.85juta, dengan cakupan wilayah kerja seluas 42.570 Ha.

Target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Bonus Produksi Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Sokoria, dengan asumsi 5 MW mencapai USD 199.000/tahun (Iuran Tetap Eksploitasi), USD 110.292/tahun untuk royalti/iuran oerasi produksi, dan USD 22.058/tahun untuk bonus produksi (0,5% gross revenue dengan asumsi pembangkitan listrik 5 MW).

Tak hanya menyumbang penerimaan negara, melalui WKP Sokoria juga telah direalisasikan kegiatan Community Development (Comdev) sebesar USD 387.937 untuk tahun 2017-2018. Di tahun 2019, rencana Comdev mencapai angka USD 205.150, dengan kegiatan antara lain meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat lokal dan peluang bisnis bagi kontraktor dan pemasok lokal, serta menambah program jangka panjang dengan fokus membantu mata pencaharian masyarakat lokal.

“Pembangunan PLTP ini perlu sinergi dari beberapa pihak mulai dari pengembang hingga Pemerintah daerah. Ke depannyaKabupaten Ende dan Ngada kita kembangkan sehingga bisa menjadi Flores Geothermal Island”, pungkas Dirjen Toto. (RWS)


Contact Center