Peluang Besar Kejar Target EBT Melalui Energi Surya

Kamis, 26 September 2019 | 10:15 WIB | Humas EBTKE

JAKARTA – Salah satu sumber energi terbarukan yang perkembangannya cukup pesat di dunia termasuk Indonesia yaitu energi surya. Posisi Indonesia sebagai negara beriklim tropis yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun dan kekayaan alam pasir silika merupakan anugerah yang harus dioptimalkan. Potensi pengembangan energi surya sangat besar, tercatat Indonesia memiliki potensi energi surya sebesar 207.898 MW (4,80 kWh/m2/hari).

Saat ini, pemanfaatan energi surya di Indonesia baru mencapai 0,05% dari potensi yang ada, dan kapasitas terpasang untuk Pembangkit Tenaga Surya baru mencapai 100 MW, harus mencapai peningkatan sekitar 900 MW sesuai target RUEN. Target Pemerintah membangun PLTS sebesar 6,5 GW pada 2025 juga terus dikejar. PLTS merupakan bagian dari solusi energi alternatif, sekaligus demi menciptakan kualitas udara yang lebih baik.

Oleh karena itu, Pemerintah terus berupaya mendorong pemanfaatan energi surya secara optimal dengan melibatkan seluruh stakeholder. “Penggunaan energi surya sebagai green energy menggunakan clean technology harus menjadi pilihan dan prioritas bagi kita semua untuk mendukung sustainability”, ujar Direktur Panas Bumi, Ida Nuryatin Finahari saat menjadi panelis pada AESI Member Gathering and Solar Talk kemarin (25/9).

Dalam kegiatan berformat diskusi tersebut, Ida menyampaikan bahwa Pemerintah mendorong peran positif Asosiasi dalam mencapai target Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya sebesar 1 Giga Watt (GW). Bahwa asosiasi merupakan mitra strategis Pemerintah. Di satu sisi menjalankan program bersama dengan Pemerintah, dan di sisi lain menyampaikan aspirasi publik kepada Pemerintah, apa yang menjadi tantangan dan hambatan publik untuk pelaksanaanya.

AESI atau Asosiasi Energi Surya Indonesia merupakan salah satu Asosiasi yang aktif mendukung program dan kebijakan Pemerintah dalam bidang pengembangan energi terbarukan, khususnya energi surya. Pada 27 Juli 2019 lalu, AESI menginisiasi penyelenggaraan Gerakan Surya Sejuta Atap untuk mengkampanyekan pemanfaatan energi surya untuk kehidupan sehari-hari. Inisiatif AESI ini patut diapresiasi karena turut mendorong pemanfaatan energi surya di Indonesia.

“Kami berharap dapat mempersatukan segala pihak dan mengingatkan kembali akan pentingnya mewujudkan Gerakan Nasional Sejuta Surya Atap (GNSSA), Terlebih, dengan adanya roadmap yang telah disiapkan oleh Ditjen EBTKE (Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi) Kementerian ESDM dan Instruksi Gubernur (Ingub) tentang penggunaan tenaga surya yang telah disahkan Gubernur DKI Jakarta yang akan selalu kami kawal,” ujar Ketua AESI, Andhika Prastawa. GNSSA mulai dicanangkan oleh para pelaku industri energi surya sejak 2017.

Dukungan dari PT PLN juga tak kalah pentingnya dalam berbagai target dan upaya yang dicanangkan. Khusus PLTS Atap, Peraturan Menteri ESDM yang mendukung pemanfaatan energi surya ini telah diterbitkan berikut revisinya. Hal ini diharapkan dapat semakin meningkatkan dan mempercepat pemanfaatan PLTS atap secara luas di Indonesia. "Dengan disusunnya Peraturan Menteri ini, diharapkan dapat membuka peluang bagi konsumen PT PLN (Persero) baik dari sektor rumah tangga, bisnis, Pemerintah, sosial maupun industri untuk berperan serta dalam pemanfaatan dan pengembangan energi terbarukan untuk mencapai ketahanan dan kemandirian energi, khususnya energi surya," pungkas Ida. (RWS)


Contact Center