Strategi Pengembangan Biogas Kejar Target Bauran Energi

Jumat, 3 Juli 2020 | 11:05 WIB | Humas EBTKE

JAKARTA – Seiring dengan upaya percepatan pengembangan energi terbarukan, Pemerintah dihadapkan pada beberapa tantangan dan peluang pengembangan biogas. Adalah aspek akses pendanaan, pemanfaatan langsung, teknologi, koordinasi, pengembangan berkelanjutan, tata kelola, investasi dan kebijakan yang dipandang sebagai tantangan sekaligus peluang Pemerintah dalam melaksanakan pengembangan biogas. Pemerintah melalui Kementerian ESDM mengupayakan beberapa strategi yang tentu saja memerlukan dukungan seluruh pihak.

Pemanfaatan biogas menjadi salah satu target pengembangan energi terbarukan berbasis bioenergi yang ditetapkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Meski demikian, capaian pemanfaatan biogas masih jauh dari target RUEN tahun 2025. Hal tersebut disampaikan Kepala Subdit Penyiapan Program Bioenergi, Trois Dilisusendi pada webinar bertajuk “Status dan Tantangan Pengembangan Biogas di Indonesia Untuk Tenaga Listrik dan Non Tenaga Listrik” yang diinisiasi oleh Asosiasi Biogas Indonesia (ABgI) pada Kamis (2/7).

“Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) ditargetkan mencapai kapasitas 5,5 GW tahun 2025, untuk realisasinya baru sekitar 1,33%, gapnya masih besar. Saat ini pemanfaatan biogas terbagi menjadi dua, ada biogas pemanfaatan langsung untuk biogas rumah tangga ataupun komunal. Cara membedakannya biasanya jika yang untuk rumah tangga itu dari kohe (kotoran hewan) dan jika komunal dari koma (Kotoran Manusia) yang biasanya untuk memasak (menggantikan LPG),” ujar Trois.

Secara harfiah Biogas berasal dari makhluk hidup, yang  dapat berasal dari kohe (kotoran hewan), limbah, dan limbah makanan yang nantinya semua masuk pada proses anaerobic digester atau ruang kedap udara. Dari sisi pemanfaatn, Biogas bisa sebagai listrik ataupun bahan bakar.

Berdasarkan pendataan implementasi pengembangan biogas secara langsung yang telah dilakukan Direktorat Jenderal EBTKE per tanggal 29 Mei 2020, biogas rumah tangga yang sudah terpasang mencapai 47.505 unit di seluruh wilayah Indonesia dengan menghasilkan biogas sebanyak 75.044,2 m3/hari atau sekitar 26,72 juta m3/tahun*. Keseluruhan biogas ini terdiri dari biogas yang dibangun dengan anggaran negara (APBN Kementerian ESDM), Donor (Hivos), Dana Alokasi Khusus (DAK), Kementerian/Lembaga lain dan pihak swasta. Sementara itu, untuk pemanfaatan biogas komunal pesantren, Kementerian ESDM telah membangun biogas komunal di 20 pesantren yang tersebar di 10 provinsi sejak tahun 2016.

“Terkait dengan biogas komersil PLTBg, saat ini terdata hampir 96,21 MW. Tantangan dari pengembangan biogas terkait akses kendaraan, kami telah membangun 7 PLTBG yang tersebar seluruh Indonesia. Sementara itu, untuk tantangan-tantangan lainnya, kami mencoba menerapkan beberapa rencana strategis yang harapannya dapat mendorong pengembangan biogas terutama paska pandemi Covid-19,” pungkas Trois.

Adapun rencana strategis Pemerintah dalam pengembangan Biogas pasca pandemi Covid-19 antara lain sebagai berikut:

1. Sinkronisasi dan sinergi program pengembangan biogas antar instansi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan swasta melalui Penyusunan Roadmap Pengembangan Biogas Nasional;

2. Pengembangan teknologi pemanfaatan biogas yang terintegrasi dengan hal produktif lainnya;

3. Optimalisasi sumber-sumber pendanaan Pemerintah, swasta, dan hibah luar negeri  untuk pembiayaan pembangunan dan pengembangan biogas;

4. Edukasi dan bimbingan teknis bagi penerima biogas (baik dari sisi pemeliharaan digester, keberlanjutan bahan baku, maupun dampak sosial ekonomi biogas);

5. Melakukan kajian bersama stakeholder terkait kebijakan insentif dan pengalihan subsidi LPG yang diperlukan dalam pengembangan biogas ke depannya; dan

6. Koordinasi dengan K/L terkait agar pelaku usaha biogas sebagai salah satu kelompok usaha yang terdampak oleh pandemi COVID-19 dapat memanfaatkan dukungan restrukturisasi kredit/pembiayaan dan/atau tambahan kredit/pembiavaan modal kerja sesuai dengan PP Nomor 23 Tahun 2020. (RWS)

(*) asumsi seluruh Biogas yang dibangun dalam kondisi baik dan beroperasi normal


Contact Center