Sistem Tata Udara Dalam Gedung, Faktor Krusial Pencegahan Penularan Covid-19

Wednesday, 22 July 2020 | 15:25 WIB | Humas EBTKE

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 256.Pers/04/SJI/2020

Sistem Tata Udara Dalam Gedung, Faktor Krusial Pencegahan Penularan Covid-19

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) mengadakan webinar dengan mengusung tema "Peranan Sistem Tata Udara Dalam Pencegahan Penularan Covid-19" secara virtual melalui aplikasi video conference dan media sosial.

Menurut Kepala Badan Pengembangan SDM Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) IGN Wiratmaja Puja, sistem tata udara penting bagi masyarakat yang bekerja di dalam gedung untuk mencegah penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

"Sesuai yang dideklarasikan oleh WHO (World Health Organization), Covid-19 bisa menular melalui udara. Topik webinar kali ini sangat penting terutama bagi kita yang bekerja di gedung-gedung di kota besar, di mana banyak orang yang bekerja menggunakan sistem tata udara yang terintegrasi," ujar Wiratmaja, hari ini, Rabu (22/7).

Selain itu, ujar Wiratmaja, juga mengatakan bahwa Kementerian ESDM selalu mendorong konservasi energi dan penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di setiap gedung di Indonesia, karena secara tidak langsung akan membuat masyarakat semakin sehat dan bahagia.

"Kenapa kita mendorong energi terbarukan? Kalau kita lihat negara-negara di dunia yang penduduknya paling bahagia, bauran energi nasionalnya (dari EBT) rata-rata 50 persen, sedangkan Indonesia sendiri, dilihat dari data tahun 2019 baru menggunakan 9,15%, untuk itu kita dorong terus dengan berbagai upaya sehingga menerbitkan berbagai regulasi supaya energi terbarukan semakin dimanfaatkan," terangnya.

"Dari sekitar 180 negara Indonesia mendapatkan ranking kebahagiaan nomor 84 dari negara-negara lainnya, semoga Indonesia ke depan menjadi negara yang menggunakan energi terbarukan yang lebih alami dan harmonis dengan alam, dan tentu penduduknya semakin sehat dan menjadi negara yang penduduknya terbahagia di dunia," imbuh Wiratmaja.

Senada dengan Wiratmaja, Core Founder Green Building Council Indonesia John Budi Harjanto Listiyono menilai sistem tata udara dan sirkulasi udara yang bagus di dalam bangunan sangat krusial dalam pencegahan penularan Covid-19.

"Peranan sistem tata udara, memakai masker, dan menjaga jarak ketika bertemu orang lain menjadi faktor krusial dalam mencegah penularan Covid-19, karena virus tersebut juga berpotensi menyebar secara airborne (melalui udara) pada ruang tertutup ber-AC, seperti di rumah tinggal, kendaraan, dan ruangan di bangunan komersial. Jenis-jenis ruangan tersebut memungkinkan terjadinya penularan melalui media udara serta aerosol dan bukan hanya droplet atau percikan, terutama karena adanya udara yang berputar karena dorongan dari blower AC, oleh sebab itu tatanan udara di dalam bangunan dibuat sirkulasi udara yang bagus," jelasnya.

Sementara, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam menyampaikan bahwa Covid-19 menginfeksi paru-paru manusia, di mana udara dialirkan ke seluruh sel tubuh, hingga bisa menginfeksi organ tubuh lainnya. Gejala tersering dari seseorang yang telah terinfeksi Covid-19 adalah demam (80%) dan batuk (67%), gejala lainnya adalah flu, sesak napas, dan gejala tidak khas.

"Covid-19 merupakan The Great Imitator, di mana banyak gejala tidak khas seperti nyeri perut dan diare. Banyak pasien Covid-19 yang mengalami diare sebagai gejala awalnya dan tidak menunjukkan gejala gangguan pernapasan," imbuhnya. (DKD)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)


Contact Center