ESDM-IEA Luncurkan Kursus Online Indikator Efisiensi Energi

Senin, 26 Juli 2021 | 16:05 WIB | Humas EBTKE

JAKARTA – Kementerian ESDM c.q Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi bekerja sama dengan International Energy Agency/IEA meluncurkan pelatihan berbasis digital, yaitu Kursus Online Indikator Efisiensi Energi. Inisiatif ini didasari bahwa data indikator efisiensi energi merupakan elemen kunci dalam mendesain, menelusuri, dan memperbaiki kebijakan serta program efisiensi energi. Menyediakan sumber daya yang cukup dalam menyusun dan mengumpulkan indikator efisiensi energi merupakan hal penting. Namun demikian, menetapkan dan mengumpulkan data indikator efisensi energi tersebut tidaklah mudah.

Efisiensi energi telah menjadi prioritas kebijakan yang semakin penting di banyak negara di dunia, dikenal luas sebagai cara paling efektif dari segi biaya dan dapat menangani berbagai isu, termasuk isu ketahanan energi, dampak sosial dan ekonomi dari harga energi yang tinggi, serta perubahan iklim. Selain itu, efisiensi energi dapat meningkatkan daya saing dan kesejahteraan konsumen.

“Melihat efektivitasnya,  amat penting untuk mengembangkan indikator-indikator efisiensi energi untuk menginformasikan proses penyusunan kebijakan dan membantu para pembuat kebijakan untuk merumuskan kebijakan yang paling sesuai dengan tujuan nasional”, jelas Direktur Konservasi Energi, L.N Puspa Dewi, dalam sambutannya pada Webinar Peluncuran Kursus Online Indikator Efisiensi Energi untuk Indonesia, hari ini (26/7).

IEA telah mengembangkan dua kursus online gratis yang diperlukan oleh para pembuat kebijakan untuk mengembangkan indikator efisiensi energi, yaitu Kursus terkait Dasar-dasar Statistik dan Kursus tekait Dasar-dasar Pembuatan Kebijakan. Setiap kursus terdiri dari empat sektor, yaitu rumah tangga, jasa, industri, dan transportasi. Untuk menyelesaikan kursus online tersebut dibutuhkan waktu 10 jam untuk menyelesaikan masing-masing kursus tersebut. Kursus ini dapat dilakukan kapan saja secara mandiri, tanpa didampingi moderator. Setiap peserta yang berhasil menyelesaikan kursus akan mendapatkan sertifikat.

Melanie Slade, Senior Programme Manager IEA, mengungkapkan IEA akan terus bekerja sama dengan Kementerian ESDM, juga terus melakukan perbaikan dan pengembangan data terkait indikator efisiensi energi serta mulai membangun indikator-indikator untuk sektor yang lebih spesifik. 

“Sampai dengan akhir tahun ini, kami berencana untuk memulai pengembangan penyusunan indikator pada sektor industri yang intensitas energinya tidak terlalu tinggi, seperti industri tekstil, kertas dan makanan/minuman”, kata Melanie.

Pada webinar ini, digelar sesi diskusi panel yang menghadirkan para narasumber dari berbagai Kementerian terkait seperti Kementerian ESDM, Pusat Industri Hijau Kementerian Perindustrian, Kementerian Perhubungan, dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat/PUPR, yang mendiskusikan tantangan dan progres data efisiensi energi di Indonesia.

Dalam diskusi terungkap bahwa terdapat tantangan besar terkait data collection untuk konsumsi energi pada sektor transportasi, data besar yang tersedia sekarang adalah data penjualan kendaraan. Sigit Irfansyah, Kepala Pusat Pengelolaan Transportasi Berkelanjutan, Kementerian Perhubungan mengungkapkan bahwa pihaknya masih kesulitan dalam mengumpulkan data konsumsi energi sektor transportasi khususnya transportasi darat.

“Kita bisa peroleh data jumlah armada, jumlah kendaraan yang beredar dengan data korlantas polri, namun berapa yang beroperasi itu masih sulit kita ketahui. Dengan data yang baik, kita dapat membuat kebijakan yang baik. Harga data memang mahal, namun akan lebih mahal lagi jika membuat kebijakan tanpa data, ini yang harus kita gaungkan”, pungkas Sigit.

Masih belum adanya regulasi terkait kelembagaan untuk pengumpulan data konsumsi energi sektor transportasi dan sistem pelaporan konsumsi energi di internal Kemenhub menjadi tantangan tersendiri untuk mengumpulkan data konsumsi energi masyarakat maupun pelaku usaha, utamanya transportasi darat, dalam hal ini kendaraan pribadi yang merupakan pengguna energi terbesar.

Kerja sama ESDM dengan IEA terkait efisiensi energi telah berjalan sejak lama. Beberapa program kerja sama yang telah dilakukan pada 2020 hingga 2021, diantaranya pemodelan dan penyusunan roadmap konservasi energi di sektor transportasi darat; penyusunan roadmap low carbon buildings and construction di ASEAN Member States, termasuk Indonesia; penyusunan indikator dan benchmarking efisiensi energi untuk sektor industri, bangunan dan transportasi, yang salah satu bentuk kegiatannya adalah Kursus Online Indikator Efisiensi Energi untuk Indonesia, serta Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Konservasi Energi (Sinergi) yang telah diluncurkan pada Juni 2021 lalu. (RWS) 

*Ikuti Kursus Online Indikator Efisiensi Energi untuk Indonesia melalui tautan berikut:

 https://id.elearning.iea.org

*Tayangan webinar dapat disaksikan kembali pada tautan berikut:

www.iea.org/events/launch-of-online-course-on-energy-efficiency-indicators-for-indonesia

 


Contact Center