Sharing Knowledge Penghematan Energi untuk Sekolah Adiwiyata

Tuesday, 26 October 2021 | 18:05 WIB | Humas EBTKE

JAKARTA – Antusiasme tenaga pendidik untuk mewujudkan perilaku ramah lingkungan dan penerapan perilaku hemat perilaku di lingkungan sekolah sangat besar. Hal ini terlihat dari ramainya peserta yang menghadiri kegiatan sosialisasi virtual konservasi energi untuk Sekolah Adiwiyata. Tercatat lebih dari 1.600 peserta yang bergabung pada acara ini, baik melalui aplikasi Zoom maupun menyaksikan melalui Live Streaming Youtube Channel Ditjen EBTKE. Peserta yang hadir merupakan tenaga pendidik yang berasal dari Sekolah Adiwiyata, tingkat SD, SMP dan SMA seluruh Indonesia, baik tingkat Kabupaten, Kota, Provinsi, Nasional maupun Mandiri.

“Konsumsi energi listrik kita yang cukup tinggi, dilatarbelakangi dengan adanya pertumbuhan ekonomi, peningkatan industri dan transportasi yang terus meningkat menuntut kita untuk melakukan konservasi energi, yang dapat dilakukan baik secara individu, kelompok sekolah maupun industri”, ujar Direktur Konservasi Energi, L.N Puspa Dewi dalam sambutannya sekaligus membuka acara Sosialisasi Konservasi Energi untuk Sekolah Adiwiyata secara virtual, hari ini, Selasa (26/10).

 

Kepala Pusat Pelatihan Masyarakat dan Pengembangan Generasi Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Cicilia Sulastri, menyampaikan bahwa kegiatan penerapan perilaku hemat energi di lingkungan sekolah dipadukan dengan sekolah yang ramah lingkungan, yang disebut Sekolah Adiwiyata.

“Di tahun 2019, Sekolah Adiwiyata direvitalisasi dengan nama Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup Sekolah atau disingkat Gerakan PBLHS, dimana salah satu aspek kegiatan hemat energi atau konservasi energi termasuk didalamnya”, jelas Cicilia.

Gerakan PBLHS merupakan aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring, dan berkelanjutan yang dilakukan oleh Sekolah,  bertujuan untuk mewujudkan penerapan perilaku ramah lingkungan hidup oleh warga sekolah dengan menjaga kebersihan sekolah, sanitasi, drainase, menempatkan sampah pada tempatnya, menanam dan memelihara pohon, melakukan konservasi energi, konservasi air dan inovasi lainya baik dari pendidik (guru) maupun dari siswa. Kegiatan pelibatan dan peningkatan kesadaran akan konservasi energi pun secara massive dan dan konsisten dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal EBTKE, dalam hal ini Direktorat Konservasi Energi. Berbagai kegiatan yang telah dilakukan diantaranya Bimbingan Teknis dan Sosialisasi, penayangan iklan layanan masyarakat melalui TV dan media sosial, pelaksanaan kegiatan goes to campus, serta materi promosi yang terus diproduksi (video/audio kampanye, alat permainan, buku saku, komik, dan stiker).

Hadir sebagai narasumber pada kegiatan kali ini yaitu Koordinator Bimbingan Teknis dan Kerja Sama Konservasi Energi, Hendro Gunawan, perwakilan KLHK, Asri Tresnawati, Guru SMK Talenta Bangsa, Rahmawati, dan Analis Konservasi Energi Fajar Zawa. Pada kegiatan sharing knowledge ini, para tenaga pendidik dari berbagai sekolah dan daerah belajar bagaimana kiat-kiat penghematan energi di sekolah. Penghematan energi dilakukan dengan sebelumnya memahami apa itu hemat energi, bagaimana menggunakan energi yang efisien, menggunakan energi secara tepat sesuai dengan kebutuhan dan produktif tanpa mengurangi keselamatan dan kenyamanan, sehingga penggunaan energi tepat sasaran. Penggunaan energi yang tepat sasaran dan efisien, dilakukan dengan mengetahui penggunaan konsumsi energi itu sendiri. Dibagikan pula bagaimana tips dalam menghemat energi serta peralatan yang berlabel hemat.

Rahmawati, Guru SMK Talenta Bangsa, membagikan kiat dan best practicenya bagaimana penerapan program hemat energi di sekolah. Beragam aksi dan tindakan nyata kegiatan hemat energi yang dilakukan di sekolah yaitu memantau penggunaan listrik di setiap kelas, membuat rekapan hasil pantauan penggunaan listrik tiap kelas, dan melaporkan rekapan harian penggunaan listrik kepada manajer energi. 

“Pemantauan (penggunaan listrik) rutin ini penting dilakukan, kita membiasakan siswa didik kita untuk peduli dan menumbuhkan budaya hemat energi, sehingga diharapkan siswa dapat menjadi agen perubahan penerapan budaya hemat energi di sekolah, rumah dan lingkungan sekitar”, urai Rahmawati. (RWS)


Contact Center