Tandatangani Pembiayaan Proyek PLTM Bayang Nyalo, PT SMI Dukung Pengembangan EBT

Senin, 13 Desember 2021 | 10:05 WIB | Humas EBTKE

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 450.Pers/04/SJI/2021

Tanggal: 11 Desember 2021

Tandatangani Pembiayaan Proyek PLTM Bayang Nyalo, PT SMI Dukung Pengembangan EBT

PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero dan PT Bayang Nyalo Hidro (BNH) yang merupakan anak usaha dari Hasnur Group, salah satu perusahaan multibisnis nasional asal Kalimantan Selatan, menandatangani perjanjian pembiayaan untuk pembangunan Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Bayang Nyalo kapasitas 3x2 MW yang berlokasi di Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Penandatanganan perjanjian pembiayaan dilaksanakan di Kantor Hasnur Group, Gedung Office 8 SCBD, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/12).

Proyek PLTM Bayang Nyalo menelan biaya investasi mencapai Rp 207 miliar. Proyek ini dikembangkan secara joint venture antara Hasnur Group (51%) dan Syres Group (49%). Bagi Hasnur, proyek ini merupakan proyek pertama di sektor energi terbarukan dan diharapkan menjadi suatu batu pijakan yang baik bagi diversifikasi bisnis Hasnur untuk berkomitmen dalam pengembangan sektor Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia ke depannya.

Direktur Operasional & Keuangan dan Pengembangan Proyek & Jasa Konsultasi PT SMI, Darwin T. Djajawinata, dalam kesempatan ini menyatakan bahwa peran PT SMI dalam menjalankan mandatnya sebagai katalis pembiayaan pembangunan nasional pada Proyek PLTM Bayang Nyalo ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan bauran energi terbarukan di Indonesia khususnya Sumatera Barat, serta pemerataan pembangunan infrastruktur di luar Jawa sebagai bentuk dari upaya pemulihan ekonomi nasional.

Sementara itu, Direktur Utama PT BNH, Soma Ariyaka beserta Komisaris Utama PT BNH, Zainal Hadi HAS HB selaku perwakilan Hasnur Group, secara khusus hadir pada acara penandatanganan pembiayaan proyek PLTM Bayang Nyalo. Kerja sama ini diharapkan dapat membuka peluang kerja sama antara PT SMI dan Hasnur Group secara lebih lanjut. Ke depannya, Hasnur Group berkomitmen untuk terlibat lebih agresif dalam pengembangan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Dimulai dengan pembangunan PLTM Bayang Nyalo dengan kapasitas 3x2 MW, selanjutnya Hasnur Group juga tengah merencanakan pengembangan proyek-proyek di lokasi lainnya.

Secara terpisah, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengungkapkan Proyek PLTM Bayang Nyalo diharapkan menjadi salah satu bentuk implementasi pencapaian target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23% di tahun 2025 sekaligus mendukung komitmen pemerintah untuk mencapai target Nationally Determined Contribution (NDC) pada tahun 2030 serta Net Zero Emission 2060.

"Dukungan ini menjadi bagian penting dari pelaksanaan agenda pemerintah menuntaskan target bauran EBT di tahun 2025 dan NZE di tahun 2060. Kami sangat mengapresiasi upaya yang dilakukan PT SMI dalam membangun PLTM Bayang Nyalo," kata Agung di Jakarta, Sabtu (11/12).

Sebelumnya, PT SMI juga telah banyak memberikan dukungan untuk pembangunan di sektor energi terbarukan, salah satunya adalah proyek PTLP Small Scale Dieng 10 MW, di Dusun Siterus, Desa Sikunang, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, yang dikelola oleh PT Geo Dipa Energi (Persero) dan menjadi pembangkit skala kecil pertama di Indonesia.

Sebagai informasi, PT SMI yang didirikan pada tanggal 26 Februari 2009 adalah Badan Usaha Milik Negera di bawah koordinasi Kementerian Keuangan yang berbentuk Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB). PT SMI berperan dan memiliki mandat sebagai katalis percepatan pembangunan nasional.

PT SMI memiliki berbagai fungsi dan produk/fitur unik untuk mendukung percepatan pembangunan infrasruktur yang tidak hanya berfungsi sebagai pembiayaan infrastruktur tetapi juga sebagai enabler melalui pelaksanaan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang mengikutsertakan berbagai institusi keuangan baik swasta maupun multilateral. PT SMI aktif mendukung pelaksanaan KPBU dan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di daerah melalui produk pinjaman daerah.

PT SMI memiliki tiga pilar bisnis yaitu (1) Pembiayaan dan Investasi, yaitu pembiayaan terhadap proyek- proyek infrastruktur, (2) Jasa Konsultasi yaitu solusi atas kebutuhan tenaga professional dan ahli di bidang infrastruktur serta (3) Pengembangan Proyek yaitu membantu Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PJPK) untuk menyiapkan proyek infrastruktur. (RWS)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agung Pribadi (08112213555)


Contact Center