Hadiri Energy Transitions Youth Forum, Menteri ESDM Dukung Keterlibatan Generasi Milenial

Jumat, 25 Maret 2022 | 13:55 WIB | Humas EBTKE

 

YOGYAKARTA -- Sumbangsih generasi muda dalam mendukung akselerasi transisi energi mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Hal ini disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat menghadiri Energy Transitions Youth Forum, Jumat (25/3), sebagai bagian dari rangkaian agenda 1st Energy Transitions Working Group (ETWG) Yogyakarta.

Dalam arahannya Menteri berpesan kepada generasi muda untuk terus berkontribusi besar untuk masyarakat, bangsa dan Negara terutama dalam mengurangi dampak perubahan iklim. "Terima kasih untuk adik-adik yang telah melaksanakan kegiatan untuk mendukung Presidensi G20 tahun 2022. Kita ini bagian dari transisi energinya, memang dunia concern terhadap perubahan iklim, dan kita bisa melakukan perbaikan-perbaikan untuk bisa mengurangi dampak perubahan iklim tersebut,"ujar Arifin.

Menurut Arifin, di usia yang masih muda ini merupakan kesempatan untuk berpartisipasi secara optimal yang hasilnya akan dapat dirasakan di masa mendatang.

"Kalian usia 20-30 tahun, masih muda. Ini adalah merupakan kesempatan bagi kalian untuk bisa berpartisipasi. Tidak mungkin kita memanen kalau kita tidak menanam dan kita kemudian tidak memupuk. Untuk itulah memang saat-saat ini adalah saat generasi kalian yang harus bisa mendukung program-program energi bersih terutama di negara kita," tutur Arifin.

 

 

Arifin melanjutkan, Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam dari energi berbasis fosil hingga yang terbarukan. "Namun, yang belum optimal adalah teknologi untuk mengembangkannya," ujarnya.

"Generasi muda harus bisa membuat kegiatan-kegiatan yang kreatif dan inovatif sehingga kedepannya bisa memberikan kontribusi-kontribusi yang lebih besar," ujar Arifin.

Salah satu kontribusi generasi muda yang bisa dicontoh adalah "Patriot Energi", sebuah program Kementerian ESDM yang memberikan pengetahuan energi dasar dan perkembangan masyarakat di daerah pelosok, juga Program Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) bagi para mahasiswa yang masih duduk di bangku kuliah.

"Tadi ada perwakilan dari Patriot (Energi), ada perwakilan dari Gerilya, kita kerja sama dengan Ibu Tri Mumpuni mengirim patriot-patriot energi, anak muda ke pelosok-pelosok daerah untuk bisa mengidentifikasi sumber energi bersih yang ada, dan ini untuk dijadikan dasar untuk membangun infrastruktur kelistrikan guna memberikan akses energi yang luas kepada masyarakat. Program ini akan terus kita upayakan untuk kita tumbuh kembangkan," jelas Arifin.

Menurut Arifin yang penting adalah kemauan untuk berkontribusi dan salah satu contohnya adalah generasi muda yang bersedia bergabung ke dalam program Patriot Energi, Gerilya, juga program-program dukungan terhadap transisi energi lainnya.

"Jadi saya sampaikan penghargaan atas partisipasinya, tapi jangan partisipasinya untuk hura-hura, kita menghimpun semangat untuk melakukan hal-hal yang lebih besar, hal-hal yang nyata dan riil yang memang bisa memberikan kontribusi yang maksimal buat masyarakat. Kalau masyarakat sudah terbantu maka otomatis Negara terbantu," pungkas Arifin.

 

Softlaunching Program

Dalam kegiatan Energy Transitions Youth Forum ini, Arifin didampingi Direktur Jenderal EBTKE Dadan Kusdiana dan perwakilan direksi PLN dan Pertamina menyaksikan softlaunching tiga program dukungan terhadap Presidensi G20 Indonesia di sektor Energi Transisi bagi kalangan milenial.

Pertama, Energy Transitions Innovation Challenge merupakan kompetisi di bidang energi bersih bagi generasi muda usia dibawah 25 tahun yang akan berlangsung bulan April-Agustus 2022, dalam rangka mendukung Transisi Energi G20.

Para generasi muda tersebut, ditantang untuk menyampaikan ide inovasi proyek energi bersih yang belum komersial. Pada tahap awal, ide inovasi tersebut disampaikan dalam bentuk proposal mencakup permasalahan yang ada, solusi teknologi, rencana penerapan, model bisnis, strategi menuju komersial, timeline, hingga estimasi biaya pengembangannya.

 

 

Panitia akan menyaring proposal ide inovasi proyek menjadi 25 proposal, dan selanjutnya mendapatkan workshop khusus untuk membuat proposal sebelumnya lebih komprehensif.

Pada tahap final, akan dipilih 10 calon ide inovasi proyek dan dipresentasikan secara langsung di depan dewan juri pada rangkaian acara Energy Transition Working Group di Bali pada September 2022. Akan ada 3 ide inovasi proyek terbaik yang akan mendapatkan kesempatan mewujudkan ide nya ke tahap implementasi dan berbagai benefit lainnya.

Kedua, Program Inovasi Surya Power Solusi Untuk Negeri atau SuperSUN PLN merupakan program yang mengajak para mahasiswa di Sorong untuk turut membangun daerah dengan melistriki desa-desa terluar di Papua Barat dengan menggunakan perangkat micro PLTS dan storage.

Para Mahasiswa pun diberikan pelatihan dan partisipasi langsung dalam proses pemasangan SuperSUN. Melalui monitoring online dan realtime dengan menggunakan jaringan internet, Inovasi SuperSUN tidak membutuhkan operator khusus dan dapat dioperasikan secara hybrid dari sumber energi terbarukan dengan storage baterai lithium. Biaya penggunaan listrik Inovasi SuperSUN hanya sebesar Rp 3 ribu per harinya, membuat sampai dengan 30 kali lipat penghematan jika dibandingkan dengan penggunaan genset.

Ketiga, Program Go-Gerilya feat Desa Energi Berdikari Pertamina merupakan desa yang didukung oleh Pertamina untuk memanfaatkan Energi terbarukan berbasis CID (Community Involvement Development) yang lebih terjangkau, dapat diandalkan, dan berkelanjutan sehingga bisa memberikan dampak kemajuan baik secara ekonomi dan lingkungan bagi masyarakat.

Di Tahun 2021, Pertamina sudah menjalankan Desa Energi Berdikari di 19 Desa, sedangkan di tahun 2022 Pertamina akan menjalankan 38 Program Desa Energi Berdikari, dimana 10 Program akan berkolaborasi dengan SRE dan Kementerian ESDM, dengan judul Go Gerilya - Desa Energi Berdikari di beberapa titik lokasi, diantaranya di Kab. Magelang (Jawa Tengah), Kab. Cilacap (Jawa Tengah), Kab. Luwu (Sulawesi Selatan), Kab. Maros (Sulawesi Selatan), Kota Jambi (Jambi), Kab. Minahasa (Sulawesi Utara), Kab. Aceh Besar (DI Aceh), Kota Ambon (Maluku), hingga Kab. Gianyar (Bali).

Sebagai informasi, Energy Transitions G20 Youth Forum adalah salah satu ruang bagi para anak muda di berbagai negara G20 dan engagement forum Y20 untuk menyampaikan aspirasi terkait Energy Transitions dibawah Energy Transitions Working Group G20. Rangkaian program ini akan dirangkum menjadi sebuah komunike dari hasil pemikiran generasi muda yang akan disampaikan kepada Chair ETWG sebelum Energy Transitions Ministerial Meeting (ETMM) di Bali pada 1 September 2022. (NA/RWS)


Contact Center