Pabrik Produksi Diesel Biohidrokarbon dan Bioavtur Siap Dibangun

Selasa, 16 Agustus 2022 | 18:05 WIB | Humas EBTKE

CILACAP – Sinergi dan kolaborasi Pemerintah bersama dengan para pemangku kepentingan terus diperkuat dalam upaya pengembangan bioenergi khususnya bahan bakar nabati. Sinergi ini diwujudkan salah satunya melalui proyek bersama Pabrik Percontohan Hidrogenasi CPO, yang pembangunannya ditandai dan dimulai dengan penandatanganan Perjanjian Penelitian dan Pengembangan Teknologi Diesel Biohidrokarbon dan Bioavtur, yang dilaksanakan pada Selasa (16/8) di Refinery Unit (RU) IV PT Kilang Pertamina Internasional.

Hadir pada kesempatan tersebut, Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Edi Wibowo mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi sangat besar dalam pengembangan industri Bahan Bakar Nabati (BBN). Hal ini didukung dengan wilayah yang luas, kondisi lahan yang relatif subur, dan memiliki keanekaragaman hayati terbesar di dunia.

Agar potensi luar biasa itu dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk pengembangan industri BBN, maka teknologi dan strategi untuk memanfaatkan industri BBN perlu dikembangkan lewat upaya-upaya penelitian dan pengembangan. Peningkatan pemanfaatan BBN ini sesuai dengan rencana dan kebijakan pemerintah untuk mencapai target net zero emissio di tahun 2060, serta target pemanfaatan EBT 23% pada tahun 2025.

“Pabrik Percontohan Hidrogenasi CPO merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) Bahan Bakar Hijau yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2020 dengan tujuan diantaranya menciptakan teknologi proses guna menghasilkan produk diesel biohidrokarbon dan bioavtur,” tutur Edi.

Proyek penelitian dan pengembangan teknologi diesel Biohidrokarbon dan Bioavtur merupakan proyek kolaboratif, yang dilaksanakan oleh Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (BBPMGB Lemigas), PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Rekayasa Industri, PT Pertamina (Persero), PT Kilang Pertamina Internasional, Institut Teknologi Bandung (ITB) serta Direktorat Bioenergi selaku koordinator.

Kerja sama proyek Penelitian dan Pengembangan Teknologi Diesel Biohidrokarbon dan Bioavtur ini mendukung tersedianya teknologi proses dalam negeri guna mengolah minyak nabati menjadi diesel biohidrokarbon dan bioavtur. Dari kerja sama ini, nantinya perolehan Hak Kekayaan Intelektual sesuai kontribusi masing-masing pihak akan divaluasi oleh Kantor Jasa Penilai Publik.

“Dengan adanya penandatanganan perjanjian ini diharapkan dapat menjadi acuan semua pihak dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab dan mendorong percepatan proyek Penelitian dan Pengembangan Teknologi Diesel Biohidrokarbon dan Bioavtur,” harap Edi.

Penandatanganan Perjanjian Penelitian dan Pengembangan Teknologi Diesel Biohidrokarbon dan Bioavtur ini dilaksanakan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati selaku Plt Direktur SPPU Pertamina, Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional, Taufik Aditiyawarman; Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal EBTKE, Kementerian ESDM, Edi Wibowo; Kepala Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas), Ariana Soemanto; Direktur Utama PT Rekayasa Industri (Rekind), Triyani Utaminingsih; Direktur Utama PT Pupuk Sriwidjaya (Pusri), Tri Wahyudi Saleh; dan Bidang Riset dan Inovasi Institut Teknologi Bandung (ITB), diwakili oleh I Gede Wenten. (RWS)


Contact Center