Menteri ESDM : Program Patriot Energi Harus Berkelanjutan

Rabu, 2 November 2022 | 12:45 WIB | Humas EBTKE

 

Melihat besarnya manfaat yang didapat dari program Patriot Energi, Menteri Energi dan Energi dan Sumber Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meminta agar program ini terus dipertahankan. Pada periode 2021 - 2022, Kementerian ESDM bekerja sama dengan Inisiatif Bisnis dan Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) menerjunkan 100 pemuda ke daerah 4T (terdepan, terluar, tertinggal dan wilayah transmigrasi) di seluruh Indonesia.

Para pemuda tersebut ditugaskan untuk melaksanakan pendampingan, pengembangan, pembangunan dan pengelolaan pembangkit EBT secara berkelanjutan melalui pemanfaatan potensi EBT setempat.

"Terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada kalian semua, teman-teman sponsor, serta kerelaan Ibu Tri Mumpuni untuk bisa menginisiasi program Patriot Energi. Ini adalah kontribusi yang anda berikan pada saat kita memulai program dan mengupayakan supaya program ini terus berlangsung," kata Arifin dalam penyambutan kepulangan peserta Patriot Energi di Wisma Butterfly Heaven, Subang, Selasa (1/11).

Negara, lanjut Arifin, mempunyai tanggung jawab untuk bisa menjangkau seluruh wilayah nusantara guna memberikan pelayanan kebutuhan sektor ESDM kepada masyarakat yang ada di pelosok-pelosok tanah air.

"Patriot Energi ini betul-betul patriot. Apa yang anda alami dan saksikan tercermin dari luapan emosi yang diceritakan. Ini menjadi pengalaman ke depan bagaimana kita bisa membantu saudara-saudara kita," ungkapnya.

Arifin mengatakan bahwa apa yang sudah didharmabaktikan para pemuda selama setahun akan menjadi bekal kehidupan yang sangat bermanfaat, karena akan memiliki empati yang tinggi dan rasa cinta sesama saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air.

"Jarang anak-anak muda yang mempunyai keinginan untuk bisa melaksanakan dan bergabung dengan program ini (patriot energi). Mudah-mudahan grup ini akan menjadi daya tarik bagi generasi-generasi selanjutnya untuk terus secara berkesinambungan memberikan kontribusi kepada bangsa. Kalian bisa memberikan masukkan kepada pemerintah guna mempercepat tercapainya kesejahteraan ke depan dalam rangka mengurangi ketimpangan antara barat dengan timur," ujar Arifin.

Menurut Arifin, tanpa ada masukan yang akurat, rekomendasi yang tepat, dan orang yang secara langsung melihat kondisi masyarakat di pelosok-pelosok, pemerintah kesulitan mengetahui kondisi sektor energi. "Dengan adanya informasi detail melalui program Patriot Energi, masukkan-masukkan anda ini akan dipikirkan dan ditindaklanjuti," sambungnya.

Direktur IBEKA yang sekaligus pelaksana kegiatan Patriot Energi Tri Mumpuni menegaskan bahwa kegiatan ini dapat berjalan atas kerja sama yang baik dengan pihak Kementerian ESDM. untuk memahami bagaimana kondisi yang Bahasa kita "ground zero" betul-betul masyarakat yang selama ini belum menikmati fasilitas energi dari pemerintah. "Pemerintah punya niat baik menghadirkan program Patriot Energi agar daerah-daerah tersebut merasakan kehadiran negara," kata Tri.

Di samping itu, keuntungan lain yang didapat dari program ini adalah memberikan pelajaran kehidupan kepada para anak muda selama masa penugasan. "Untuk anak-anak, program ini adalah belajar kehidupan selama satu tahun. Saya tahu penderitaan mereka, saya mengikuti penderitaan mereka, keluar dari zona nyaman berjalan berhari-hari di hutan, mendapat perlakuan yang tidak benar dan tidak wajar dari orang-orang yang tidak mengerti maksud program ini," pungkas Tri.

Tri berharap anak-anak muda yang sudah mengikuti program Patriot Energi dapat merasakan penderitaan saudara-saudaranya di tempat penugasan sehingga jika kelak ditakdirkan menjadi seorang pemimpin mereka dapat memakmurkan dan mensejahterkan mereka. "Ini pesan yang saya pikir sangat kuat dalam program ini. Apalagi program ini adalah program kolaborasi antara pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian ESDM dengan badan usaha," harap Tri.

Sebagai informasi, program Patriot Energi memasuki angkatan ke-3 dan sudah menjangkau 244 desa dari 13 provinsi dan 33 kabupaten mulai dari Kalimantan, Sulawesi, NTT, Maluku dan Papua.

Selama penugasan menghasilkan 106 feasibility study atau pra-studi kelayakan dengan jenis Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro di 15 lokasi, Solar Home System di 13 lokasi, dan 78 lokasi PLT Surya lokasi terpusat dengan total potensi yang dipetakan sekitar 7,15 MW dan memberikan manfaat kepada 11.539 rumah (60.000 jiwa). (RWS)


Contact Center