Sekolah Adiwiyata Siap Cetak Generasi Hemat Energi

Rabu, 9 November 2022 | 09:25 WIB | Humas EBTKE

BOGOR – Pemerintah terus mendorong pemanfaatan energi secara efisien dan bertanggung jawab kepada semua kalangan melalui berbagai program dan kegiatan, diantaranya bimbingan teknis dan sosialisasi konservasi energi.  Pelaksanaan konservasi energi memerlukan peran serta seluruh pihak, terutama dari sisi pengguna energi, seperti industri, transportasi, dan rumah tangga.

“Konservasi energi merupakan upaya-upaya terpadu guna melestarikan sumber-sumber energi serta pemanfaatannya secara efisien. Keberhasilan konservasi energi dapat dicapai tidak hanya dari penggunaan peralatan yang efisien dalam menggunakan energi, namun juga dari perilaku para pengguna energinya,” tutur Sekretaris Direktorat Jenderal EBTKE, Sahid Junaidi saat membuka gelaran Sosialisasi Konservasi Energi Untuk Sekolah Adiwiyata se-Indonesia kemarin, (Selasa, 9/11).

Sekolah, menurut Sahid, sebagai institusi pendidikan formal, dapat menjadi mitra Pemerintah dalam membangun budaya hemat energi. “Siswa-siswi sekolah merupakan generasi penerus bangsa, tentu perlu mendapat sentuhan agar kelestarian alam pada umumnya dan sumber energi pada khususnya dapat terjaga hingga masa depan,” ujarnya.

Lebih lanjut Sahid mencontohkan penerapan konservasi energi di sekolah dapat dilakukan dengan menerapkan program-program penghematan energi melalui langkah-langkah yang cukup sederhana, yaitu dengan melakukan 3M Aksi Hemat Energi. M1 adalah mematikan lampu jika tidak digunakan, M2 adalah mencabut stop kontak atau colokan peralatan listrik yang sudah dimatikan sumbernya. Yang terakir M3 adalah memilih peralatan dengan label hemat energi. Apabila ketiga aksi tersebut dapat diterapkan secara konsisten di lingkungan sekolah, baik oleh para guru maupun siswa sekolah, Sahid yakin perilaku hemat energi dapat melekat hingga menjadi budaya sekolah.

“Dengan membentuk kebiasaan hemat energi di sekolah, maka diharapkan siswa maupun guru dapat menumbuhkan budaya yang sama baik di rumah, lingkungan tempat tinggal, komunitas maupun di masa yang akan datang bagi para siswa,” tandasnya kepada sekitar 1000 peserta sosialisasi yang hadir secara virtual.

Sebagai informasi, Adiwiyata adalah program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk membentuk Sekolah Peduli dan Berbudaya Lingkungan dengan melakukan aksi kolektif secara sadar, sukarela, berjejaring dan berkelanjutan yang dilakukan oleh sekolah dalam menerapkan perilaku ramah lingkungan hidup. Salah satu aksi kolektif yang  diterapkan di lingkungan sekolah adalah penghematan dan konservasi energi. Kementerian ESDM melalui Direktorat Konservasi Energi bekerja sama dengan KLHK meningkatkan penerapan hemat energi pada program Adiwiyata.

Pada kesempatan ini, Sahid juga menyampaikan apresiasi dan menyambut baik program Sekolah Adiwiyata yang diinsiasi KLHK tersebut karena sejalan dengan program Kementerian ESDM untuk meningkatkan kesadaran akan perilaku hemat energi. Meski demikian, Ia juga mengharapkan aksi kolektif yang telah dilakukan oleh Sekolah Adiwiyata agar terus dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan.

“Kami yakin dan percaya Bapak dan Ibu Guru yang merupakan perwakilan Sekolah Adiwiyata, telah banyak melakukan langkah-langkah pelestarian di lingkungan sekolahnya, namun upaya peningkatan kesadaran perlu kita lakukan secara terus menerus”, himbau Sahid. Dalam hal penghematan energi, tentu sekolah akan mendapat manfaat langsung berupa penurunan biaya rekening listrik yang dapat dialokasikan untuk keperluan lain. (RWS)


Contact Center