Reduksi Emisi GRK, Indonesia - Inggris Luncurkan Program MENTARI Efisiensi Energi

Senin, 28 November 2022 | 15:15 WIB | Humas EBTKE

 

JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Owen Jenkins dan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Dadan Kusdiana meluncurkan secara resmi Program MENTARI Efisiensi Energi (MENTARI EE). Program MENTARI EE bertujuan untuk mendukung pencapaian target reduksi emisi gas rumah kaca Indonesia subsektor efisiensi energi.

"Kami menyambut baik sekali Program MENTARI ini. Terima kasih Bapak Owen Jenkins yang terus menerus secara aktif mendorong program energi efisiensi di seluruh tanah air, bukan saja di forum-forum seperti ini, tetapi di daerah-daerah, beliau juga mulai melakukan kegiatan-kegiatan pemasangan seperti PLTS beberapa waktu yang lalu di lakukan di Sumba Nusa Tenggara Timur," ungkap Arifin saat peresmian Program MENTARI EE pada hari ini, Senin (28/11).

Program ini merupakan tindak lanjut bersama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kerajaan Inggris dalam Program UK Partnering for Accelerated Climate Transition. Program pengurangan gas rumah kaca melalui program efisiensi di sektor bangunan gedung.

"Efisiensi energi ini sangat penting melihat kejadian yang baru-baru ini terjadi krisis energi yang dampaknya dirasakan tidak hanya di tanah air, tetapi juga di seluruh dunia," tuturnya.

Kesepakatan implementasi MENTARI EE ini merupakan bagian dari sejumlah kesepakatan yang ditandatangani pada bulan November untuk memperdalam kerja sama Indonesia dan Inggris. Pada Konferensi Kepala Negara G20 tanggal 15 November di Bali juga diumumkan kesepakatan pendanaan untuk Indonesia Just Energy Transition Partnership (JETP). Pemerintah Inggris mendukung inisiatif tersebut dengan pendanaan sebesar USD1 milyar yang akan disalurkan melalui pinjaman Bank Dunia serta melalui perjanjian antara program MENTARI dan PT Sarana Multi Infrastruktur dalam bentuk skema investasi bersama untuk proyek-proyek energi terbarukan.

MENTARI EE memperluas kemitraan MENTARI yang telah berjalan sejak tahun 2020 dengan telah berhasil merampungkan beberapa proyek seperti elektrifikasi dua desa di Sumba dengan panel surya dan sistem jaringan listrik berbasis baterai. Pemerintah Inggris berkomitmen mendanai kegiatan MENTARI EE dengan dukungan sejumlah GBP 2,7 juta dari UK Partnering for Accelerated Climate Transitions (UK PACT).

Pemerintah Inggris menyambut baik kesempatan untuk memperkuat kemitraan dengan Pemerintah Indonesia guna mendukung upaya Indonesia melakukan percepatan implementasi efisiensi energi. Selain dapat mendukung pencapaian target ambisius Indonesia untuk mereduksi emisi gas rumah kaca, upaya ini juga dapat menurunkan biaya yang dikeluarkan konsumen untuk pemakaian energi

"Inisiatif baru ini memperkaya kolaborasi antara dua negara dalam sektor energi yang telah dimulai melalui Kemitraan Inggris - Indonesia untuk Energi Rendah Karbon MENTARI," ujar Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste, Owen Jenkins.

Sebagai informasi Dukungan MENTARI EE terdiri dari tiga proyek yang berjalan bersama untuk melengkapi inisiatif dukungan lain dalam pengembangan rekomendasi kebijakan, dukungan bagi persiapan proyek pilot efisiensi energi di sektor bangunan gedung, pengembangan insentif pembiayaan serta dukungan untuk mempererat koordinasi antar pemangku kepentingan. Ketiga proyek MENTARI EE akan dilaksanakan oleh Institute for Natural Resources, Energy and Environmental Management (IREEM), Carbon Trust Singapore Pte Ltd, dan Ecoxyztem Venture Builder.

Tiga proyek yang akan dikerjakan dalam kerjasama kemitraan tersebut yakni,

1. The Integrated Energy Efficiency Programme for the Decarbonisation of Indonesia's Building Sector (INTENS). Project lead: Institute for Natural Resources, Energy and Environmental Management (IREEM)

2. De-risking energy efficiency in Indonesia: pilot project for guarantees. Project lead: Carbon Trust Singapore Pte Ltd dan

3. Creating an energy efficiency ecosystem through multi-stakeholder partnership approach in Indonesia. Project lead: Ecoxyztem Venture Builder. 

(RWS)


Contact Center