Gandeng Pemerintah Inggris, Ditjen EBTKE Gelar Bimbingan Teknis Penerapan Manajemen Energi Gedung Pemerintah

YOGYAKARTA – Pemerintah terus mendorong penerapan efisiensi energi dan penurunan emisi gas rumah kaca di sektor bangunan gedung guna mendukung pencapaian target penurunan konsumsi energi final sebesar 17% dari skenario Business-as-Usual pada tahun 2025. Sebagai salah satu upaya mendukung pencapaian target tersebut, bersama dengan Pemerintah Inggris Raya dan Irlandia Utara melalui Program UK-PACT (Partnering for Accelerated Climate Transition) MENTARI Efisien Energi, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) menyelenggarakan Bimbingan Teknis Penerapan Manajemen Energi Gedung Perkantoran Pemerintah di Lingkup Provinsi.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program pendampingan penerapan manajemen energi bagi para pengelola gedung pemerintah daerah dan direncanakan mencakup seluruh provinsi. Sebagai bentuk kolaborasi Pemerintah RI dan Inggris dalam upaya mempercepat penurunan emisi gas rumah kaca di sektor bangunan gedung,” ungkap Direktur Konservasi Energi, Gigih Udi Atmo pada gelaran Bimbingan Teknis Penerapan Manajemen Energi Gedung Pemerintah di Lingkup Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah hari ini (Senin, 13/02).

Melalui pendampingan ini, lanjut Gigih, seluruh peserta dari daerah provinsi dan kabupaten maupun kota akan dapat berpartisipasi dalam aksi-aksi atau kegiatan manajemen energi pada prasarana pemerintah yang dikelolanya. Ia menghimbau agar capaian kegiatan manajemen energi dilaporkan melalui aplikasi Pelaporan Online Manajemen Energi (POME) untuk memudahkan pemantauan rekam jejak pelaksanaan manajemen energi di instansi masing-masing, termasuk penurunan emisi gas rumah kaca yang diperoleh.

“Harapan kami memang setelah ada tahapan pelatihan, peserta akan memiliki pemahaman yang lebih mendalam. Tentunya akan bisa mengidentifikasi prinsip-prinsip yang bisa berpotensi dilakukan pada pelaksanaan manajemen energi. Nanti juga akan ada semacam simulasi penghematan energi yang telah dilakukan. Setelah dilakukan manajemen energi dan dilaporkan, selanjutnya akan diuji sekitar bulan September.Harapan kami nanti akan masuk dalam kompetisi Penghargaan Soebroto Award Bidang Energi Efisiensi,” harap Gigih.

Pada kesempatan ini, Ia juga menyampaikan bahwa pelaksanaan konservasi energi pada sarana dan prasarana yang dikelola oleh perangkat daerah merupakan kewenangan pemerintah daerah sebagaimana Peraturan Presiden Nomor 11 Tahun 2023 tentang Urusan Pemerintahan Konkuren Tambahan di Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Pada Sub Bidang Energi Baru Terbarukan.

“Ke depan, instansi pemerintah juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan manajemen energi sesuai yang tercantum dalam rancangan revisi PP 70 Tahun 2009. Untuk itu para pengelola gedung pemerintah perlu mengetahui langkah-langkah manajemen energi,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Sustainable Infrastructure Advisor Low Carbon Development Group British Embassy Jakarta, Satrio Wibisono menjelaskan Program UK-PACT Mentari merupakan salah satu bentuk nyata dan juga upaya dari Pemerintah Inggris untuk mendukung target pengurangan emisi secara global serta menjaga target Paris Agreement.

“Pelatihan ini memiliki tujuan agar meningkatkan kapasitas dan juga pemahaman kita dalam peningkatan efisiensi, khususnya untuk lingkup pemerintah daerah. Hal ini dipilih karena pemerintah daerah adalah ujung tombak untuk penerapan ini. Dengan melihat jumlah Pemerintah Kabupaten dan OPD yang ada di Indonesia, kita bisa melihat potensi bangunan-bangunan yang bisa kita efisienkan,” tukasnya.

Lebih lanjut Satrio menyampaikan harapan agar pelatihan juga dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan pengurangan penggunaan energi pada bangunan pemerintahan di Indonesia.

“Pelatihan di Jogja kali ini merupakan pelatihan yang pertama. Nantinya akan diadakan pelatihan serupa di berbagai wilayah dengan harapan dapat menjangkau semua wilayah Indonesia,” pungkasnya. (RWS)