Geliat Industri Dukung Pemanfaatan Energi Bersih

Rabu, 14 Juni 2023 | 10:05 WIB | Humas EBTKE

 

JAKARTA – Pemerintah terus mendorong berbagai inovasi dan sekaligus mengapresiasi dukungan pelaku usaha dalam upaya percepatan pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia. Dengan target pemenuhan 25% bauran EBT pada tahun 2025 dan pengurangan emisi hingga nol karbon atau Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060, Pemerintah tengah melaksanakan berbagai program percepatan salah satunya pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap secara masih pada berbagai sektor termasuk sektor industri.

“PLTS Atap merupakan salah satu program untuk mengisi gap pencapaian target bauran EBT. PLTS Atap menjadi solusi pemanfaatan energi terbarukan di perkotaan yang lahannya terbatas sekaligus menjadi peluang bagi seluruh pihak untuk turut berkontribusi dalam pengembangan energi terbarukan,” ungkap Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan saat peresmian PLTS Atap kantor Blue Bird kapasitas 215,6 kWp/180 kWac pada hari ini (Selasa, 13/6).

Berdasarkan identifikasi Pemerintah, lanjut Febby, PLTS Atap secara nasional mencapai 32,5 GW dari pelanggan golongan rumah tangga, industri, bisnis, sosial maupun pemerintah. Pemanfaatan PLTS Atap pelanggan PLN secara nasional per Mei 2023 mencapai 95 MW yang berasal dari 7.075 Pelanggan. Jumlah pelanggan terbesar dari sektor rumah tangga sebesar 72% dan kapasitas terbesar dari sektor industri sebesar 47%, sedangkan total kapasitas PLTS Atap sektor bisnis/komersial baru mencapai 16% dari  total kapasitas PLTS Atap nasional.

“Berbagai upaya sedang kami lakukan untuk mendorong semua pihak untuk mulai memanfaatkan PLTS Atap. Kami mendorong perubahan dari sisi regulasi agar masyarakat lebih terdorong untuk berpartisipasi dalam program PLTS Atap ini,” tandasnya.

Lebih lanjut Febby mengungkapkan sektor bisnis dan komersial seperti perkantoran memiliki konsumsi energi yang cukup besar. Tren global saat ini menuntut perkantoran untuk menerapkan “Nett Zero Energy Building”, dimana para pengelola gedung diharapkan melakukan inovasi dan terobosan yang dapat meminimalkan penggunaan energi dan memenuhi konsep green environment.

Oleh karena itu, implementasi PLTS Atap dapat menjadi salah satu pilihan optimal di sektor bisnis dengan konsumsi energi yang sangat intensif dan profil beban yang cukup merata sepanjang hari untuk memenuhi tren global saat ini.

“Cukup banyak faktor yang semakin memudahkan kita untuk memanfaatkan PLTS Atap antara lain perkembangan teknologi, tersedianya beragam alternatif skema pembiayaannya, serta fleksibilitas skala aplikasi PLTS Atap dalam beragam skala sesuai dengan kebutuhan pengguna. Dengan memasang PLTS Atap, pelaku bisnis dapat menggantikan sebagian kebutuhan listriknya di siang hari menjadi energi terbarukan sekaligus menghemat tagihan listrik,” urainya.

Ia berharap pembangunan PLTS Atap di kantor Blue Bird dapat memberikan manfaat optimal serta menjadi role model khususnya untuk perusahaan penyedia transportasi lainnya dan secara umum untuk sektor bisnis atau komersial.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono menyampaikan bahwa inisiatif perusahaan untuk menggunakan PLTS Atap yang berbasis energi surya merupakan salah satu upaya perbaikan kualitas lingkungan yang sejalan dengan komitmen visi berkelanjutan perusahaan yaitu pengurangan emisi hingga 50 persen pada tahun 20230.

“Inisiatif implementasi panel surya telah kami rencanakan sejak peluncuran visi keberlanjutan perusahaan pada tahun lalu yang bertepatan pada hari bumi. Kami menyadari bahwa pengurangan emisi untuk menjadikan kualitas udara lebih sehat dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan melakukan transisi energi bersih dengan memanfaatkan cahaya matahari,” tuturnya.

Selain itu, Ia juga menyatakan perusahaan siap mengoptimalkan panel surya pintar dengan daya sebesar 215,6 kWp yang diproyeksikan dapat mereduksi lebih dari 2.000 ton emisi karbon per tahun. (RWS)

 

 


Contact Center