Penerangan Berbasis Energi Bersih Terangi Wilayah Indramayu

Senin, 3 Juli 2023 | 17:05 WIB | Humas EBTKE

INDRAMAYU – Komitmen penggunaan energi bersih terus dijalankan melalui ragam program kegiatan, yang utamanya bermanfaat bagi masyarakat. Salah satu program infrastruktur energi bersih yang terus dilaksanakan yaitu pemanfaatan energi surya untuk penerangan jalan melalui program pemasangan Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS). Infrastruktur penerangan jalan ini juga sebagai salah satu solusi efisiensi tenaga listrik untuk penerangan yang difokuskan pada jalan perdesaan, utamanya yang sulit dijangkau jaringan PLN.

“Semoga dengan adanya pemasangan PJU-TS ini dapat memberikan manfaat dan membantu bagi masyarakat agar pengembangan perekonomian dapat berjalan lebih cepat. Kami juga mengharapkan PJU-TS yang telah dipasang, dapat dijaga bersama oleh masyarakat, agar manfaatnya dapat bisa dirasakan dalam jangka waktu yang panjang”, ucap Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE, Hendra Iwahyudi, pada kegiatan Peresmian dan Serah Terima PJU-TS di Kabupaten Indramayu hari ini (3/7).

Hendra mengatakan, infrastruktur penerangan ini diserahkan secara resmi dari Kementerian ESDM sehingga menjadi aset Pemerintah Daerah, yang nantinya akan dikelola Pemda. Kementerian ESDM dengan dukunganBapak Bambang Hermanto, S.E. (Anggota Komisi VII DPR-RI)dan Pemda serta Pemdes di Kabupaten Indramayuberhasil memasang PJU-TS pada tahun 2022 sebanyak 77 unit yang tersebar di wilayah Kabupaten Indramayu.Di tahun 2023, Kementerian ESDM kembali akan melaksanakan pembangunan PJU-TS di wilayah Indramayu sekitar 500 titik.

“Seiring dengan diterapkan nya tariff adjustment bagi golongan rumah tangga berdaya 3.500 VA atau lebih dan golongan Pemerintah, termasuk di dalamnya golongan tarif Penerangan Jalan Umum (P3), maka pemasangan PJU Tenaga Surya ini sangat bermanfaat bagi Pemerintah Daerah untuk menghemat pengeluaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pajak penerangan jalan”, jelas Hendra.

PJU-TS yang telah dibangun menggunakan anggaran Ditjen EBTKE Kementerian ESDM ini, telah menggunakan komponen yang sangat efisien dan hemat energi, sebagai contoh lampu PJU-TS sudah menggunakan jenis lampu LED yang hemat energi dibandingkan dengan lampu PJU yang tidak hemat energi, seperti lampu merkuri dan lampu sodium.Selain itu, PJU-TS ini memiliki masa pemeliharaan selama 2 tahun ditambah masa garansi sistem selama 3 tahun, sehingga total selama lima tahun jaminan perbaikan akan ditanggung oleh penyedia.

Sekretaris Daerah Indramayu, Aep Surahman yang hadir pada kesempatan ini mengatakan Pemerintah Kabupaten Indramayu memiliki 10 program unggulan Bupati. Salah satunya adalah program DEKAT atau Desa Kabeh Terang. Program ini berkaitan juga dengan pemenuhan PJU di setiap desa se-Indramayu agar berbagai aktivitas masyarakat terutama di malam hari lebih aman dan nyaman.

“Kami Pemerintah Daerah merasa sangat terbantu, terlebih lagi, PJU-TS ini dapat terakses ke wilayah-wilayah yang lebih dalam dan tentunya menghemat pengeluaran APBD untuk pajak penerangan jalan umum. Kami sangat berharap program ini menjadi program yang berkelanjutan”, ujar Aep.

Ia menjelaskan masih terdapat kendala dalam pemeliharaan PJU ini, diantaranya terbatasnya sumber daya manusia/SDM atau tenaga ahli khususnya terkait tenaga surya yang masih belum profesional. Terbatasnya jumlah mobil skylift untuk proses pemeliharaan PJU yang hanya dimiliki 3 unit untuk melayani seluruh wilayah Kabupaten Indramayu juga menjadi kendala tersendiri, serta belum seluruhnya PJU menggunakan aplikasi smart system.

Tokoh masyarakat Haurgeulis, Sukamto menyampaikan bahwa penerangan melalui PJUTS di Kabupaten Indramayu, khususnya di Kecamatan Haurgeulis sangat bermanfaat bagi masyarakat dan juga tidak membebani APBD. Kabupaten Indramayu, menurut Sukamto, saat ini sedang mengusulkan pemekaran menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Indramayu Barat. Hal ini bertujuan untuk pemerataan ekonomi dan juga program penerangan ke desa-desa agar lebih merata.

“Saya berharap agar program yang bermanfaat bagi masyarakat seperti program PJUTS ini bisa berkelanjutan dan berkesinambungan”, kata Sukamto.

Sebagai informasi, pada tahun 2022, PJU-TS yang telah terbangun sebanyak 20.546 unit atau setara menerangi jalan sepanjang 1.027 km, yang tersebar di wilayah Indonesia. Dengan demikian program pemasangan PJU-TS telah dilaksanakan oleh Kementerian ESDM c.q. Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) mulai tahun anggaran 2015 hingga 2022 yaitu sejumlah 11.233unit atau setara menerangi jalan sepanjang 5.561km. (DLP)


Contact Center