Forum Diskusi Publik Pengembangan Panas Bumi di Wilayah Sukabumi

Kamis, 24 Agustus 2023 | 14:05 WIB | Humas EBTKE

SUKABUMI – Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) melalui Direktorat Panas Bumi melaksanakan kegiatan Sosialisasi Pengembangan Panas Bumi kepada masyarakat di Daerah Cisolok Cisukarame Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya peningkatan pemahaman masyarakat mengenai pengembangan panas bumi, sebelum penawaran Wilayah Kerja Panasbumi (WKP) di kawasan tersebut dimulai.

Sosialisasi dilaksanakan selama dua hari dengan mengundang jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi termasuk para Camat yang berada di kawasan WKP Cisolok Cisukarame, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan perwakilan masyarakat setempat.

“Kegiatan ini merupakan langkah awal proses penawaran WKP Cisolok Cisukarame. Proses penawaran WKP ini ditargetkan dimulai pada bulan September tahun ini dan diharapkan selesai pada Februari 2024 sehingga pemegang Izin Panas Bumi (IPB)-nya akan didapatkan pada pertengahan tahun 2024 mendatang,” ungkap Direktur Panas Bumi, Harris dalam sambutan pembukaan sosialisasi yang dilaksanakan pada hari ini (Kamis, 24/8).

Harris menjelaskan bahwa pada tahun 2023 ini, Pemerintah melakukan penawaran WKP Cisolok Cisukarame. WKP ini merupakan wilayah kerja yang dimiliki oleh pengembang yang lain namun tidak sampai kegiatan eksplorasi. Selanjutnya dilakukan kegiatan eksplorasi berupa pengeboran sumur slim hole oleh Badan Geologi Kementerian ESDM.

“Dengan penawaran ini kita harapkan agar pengembangan panas bumi di WKP Cisolok Cisukarame dapat berjalan sampai dengan tahapan produksi,” ujarnya.

Setelah ada pemegang WKP, lanjut Harris, maka Pemegang IPB akan melaksanakan kegiatan sosialisasi lanjutan baik kepada pemerintah daerah maupun kepada masyarakat sekitar lokasi proyek. Selain itu juga pemegang IPB akan mengajukan izin-izin yang diperlukan dalam rangka kegiatan pengusahaan panas bumi tersebut.

Ia berharap masyarakat dan Pemerintah Daerah Sukabumi memberikan dukungan penuh agar proyek WKP Cisolok Cisukarame dapat berjalan dengan baik. Nantinya diharapkan WKP Cisolok Cisukarame berhasil dalam upaya investasi untuk menjadi pembangkit listrik yang bersih dan efisien serta memberikan nilai tambah bagi masyarakat Kabupaten Sukabumi pada khususnya dan masyarakat Jawa Barat pada umumnya.

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Pelayanan dan Bimbingan Usaha Panas Bumi Budi Herdiyanto menyampaikan bahwa pemanfaatan panas bumi menjadi salah satu strategi percepatan pengembangan EBT. Sampai dengan tahun 2030, akan dibangun PLTP dengan kapasitas sebesar 3.355 MW guna memenuhi target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025.

Untuk mencapai target NZE ppada tahun 2060, pengembangan PLTP dimaksimalkan hingga 18 GW melalui pengembangan Advance Geothermal System dan pengembangan sistem panas bumi non-konvensional lainnya. Selain itu, dalam mencapai target emisi sebagaimana scenario Just Energy Transition Partnership (JETP) sebesar 290 juta ton CO2 diperlukan penurunan emisi sebesar 188 juta ton CO2 yang dapat diperoleh melalui pengurangan PLTU sekitar 25 GW (early retirement PLTU sebesar 5GW dan Penggantian PLTU Captive 20 GW dengan PLT EBT.

Berdasarkan data Badan Geologi, Cisolok Cisukarame bersama dengan Awi Bengkok atau Gunung Salak dan Jampang menjadi tiga titik area di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat yang diduga memiliki cadangan panas bumi kurang lebih sekitar 750 MW.

“Tentu saja peran Panas Bumi sebagai PLTP disini sangat besar, yaitu sebagai pembangkit yang bersifat sebagai Base Load yang memiliki kemampuan setara dengan PLTU. Untuk itu pengembangan WKP Cisolok Cisukarame ini menjadi keniscayaan yang kita perlu dorong bersama dan jaga pengembangan selanjutnya,” pungkasnya. (RWS)

 


Contact Center