Temu Mahasiswa Gelorakan Sinergi Pengembangan Bioenergi
BANDUNG – Pengembangan dan pemanfaatan bioenergi menjadi salah satu bagian dari upaya transisi energi yang tengah dilaksanakan oleh pemerintah. Dengan berbagai tantangan yang dihadapi dalam upaya pengembangan bioenergi, pemerintah memerlukan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan tak terkecuali civitas akademik.
“Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam pengembangan bioenergi. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah dengan berbagai stakeholder terkait termasuk civitas akademik guna mendukung pencapaian target bioenergi dan mencari solusi bersama atas tantangan yang dihadapi,” tutur Direktur Bioenergi, Edi Wibowo dalam sambutannya pada Bioenergy Goes to Campus (BGTC) Chapter 15 yang digelar di Institut Teknologi Bandung (ITB) hari ini (Rabu, 30/8).
Edi menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan bioenergi antara lain terkait isu keberlanjutan bahan baku, kehandalan teknologi, ketersediaan pendanaan dan infrastruktur, proses monitoring dan evaluasi, serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang mendukung kearah implementasi energi hijau. Ia berharap pemerintah dan civitas akademik dapat terus bersinergi dan berkolaborasi dalam pengembangan dan pemanfaatan bioenergi.
“Harapan kami, kita bersama dapat membangun public awareness dalam pemanfaatan bioenergi. Sekaligus juga mendorong tumbuhnya pusat-pusat inkubasi inovasi baru dalam pengembangan dan pemanfaatan bioenergi,” ujar Edi.
Direktorat Jenderal EBTKE melalui Direktorat Bioenergi secara rutin menyelenggarakan kegiatan “Bioenergy Goes to Campus” atau BGTC dalam rangka mensosialisasikan program, regulasi dan implementasi pengembangan bioenergy di Indonesia kepada civitas akademik. Penyelenggaraan BGTC di ITB kali ini merupakan penyelenggaraan ke-15. Sebelumnya telah dilaksanakan gelaran serupa di 14 perguruan tinggi yang tersebar di Indonesia, antara lain Universitas Diponegoro, Universitas Sumatera Utara, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Sam Ratulangi Manado, Universitas Hassanudin Makassar, Universitas Udayana Bali, Universitas Pattimura Ambon, Universitas Jambi, Universitas Brawijaya, dan Universitas Gajah Mada, Universitas Batam dan yang terakhir telah dilaksanakan di Universitas Jenderal Soedirman.
BGTC menjadi kegiatan yang dirancang sebagai wadah sharing knowledge dari para praktisi di industri pengembangan dan pemanfaatan bioenergi kepada calon-calon pakar dan praktisi energi masa depan di kampus-kampus di Indonesia. Melalui kegiatan BGTC ini Edi mendorong civitas akademik ITB untuk mengambil peran secara aktif dalam mewujudkan sinergi pengembangan bioenergi.
“Rekan-rekan mahasiswa adalah generasi penggerak dalam mendorong public awareness untuk turut berpartisipasi dalam program pengembangan dan pemanfaatan bioenergi. Kami percaya rekan-rekan mahasiswa mampu mendukung pelaksanaan pengembangan industri bioenergi melalui penciptaan sumber daya manusia yang profesional,” tukasnya.