KESDM Latih Personel TNI Operasikan APDAL dan SPEL
JAYAPURA -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi memberikan pelatihan cara kerja dan pengoperasian paket Alat Penyalur Daya Listrik (APDAL) dan Stasiun Pengisian Energi Listrik (SPEL) kepada personel Kodam XVII/Cendrawasih (Kamis, 2/11).
Koordinator Perencanaan dan Pengadaan Infrastruktur EBTKE, I Gede Yudistira Kusuma, dalam sambutan kegiatan sosialisasi dan pelatihan tersebut mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktorat Jenderal EBTKE, PT. PLN (Persero) dan Kodam XVII/Cendrawasih selaku Komando Utama Operasi TNI tentang Penyelenggaraan Pendampingan dan Pengamanan Survei, Distribusi dan Instalasi Paket APDAL dan SPEL.
“Kerja sama dengan TNI sangatlah penting dalam rangka distribusi APDAL dan SPEL ke daerah-daerah yang sulit dijangkau. Pendistribusian APDAL dan SPEL telah dimulai dari tahun 2021 sampai dengan tahun 2022 untuk 215 desa dengan jumlah 12.597 paket APDAL dan 478 paket SPEL. Tahun 2023 ini menyisakan 90 desa yang masuk dalam kategori susah dijangkau dan rawan, sehingga diperlukan kerja sama dengan pihak TNI untuk mendistribusikan APDAL dan SPEL” urainya.
Pengadaan APDAL dan SPEL ini, lanjut Gede, sejatinya merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo untuk melistriki 433 desa yang belum berlistrik. Bersama dengan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan dan PLN dilakukan pembahasan guna penyusunan payung hukum dan penentuan spesifikasi teknis. Selanjutnya PLN melakukan survei untuk mendapatkan nama desa, lokasi dan data calon pengguna APDAL dan diusulkan kepada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan untuk ditetapkan. Penetapan dari Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan inilah yang kemudian menjadi dasar distribusi APDAL oleh Direktorat Jenderal EBTKE.
“Para peserta pelatihan kali ini mendapatkan materi baik teori maupun praktik terkait komponen, cara kerja dan cara pengoperasian APDAL dan SPEL dari PT Wika dan PT SUP. Kami harap dapat menjadi pembekalan bagi pihak terkait sehingga proses distribusi hingga operasi alatnya dapat berjalan dengan baik dan lancar,” harap Gede.
Pada kesempatan yang sama, General Manager Unit Induk Wilayah Papua dan Paua Barat PT PLN, Budiono menyampaikan kondisi kelistrikan di Papua secara keseluruhan sudah mencapai 98%. Namun demikian, yang dilistriki oleh PLN baru mencapai 60% dan masih ada 140 desa di Papua yang belum berlistrik.
“Rencananya 90 desa akan dipasang tahun ini. Pendistribusian APDAL dan SPEL akan melibatkan TNI sebagai bentuk sinergitas untuk menyukseskan program meningkatkan elektrifikasi,” tuturnya.
Senada dengan Budiono, Wakil Asisten Operasi Kasdam XVII Cendrawasih menyampaikan bahwa tugas TNI adalah melakukan pendampingan dalam survei dan pendistribusian APDAL dan SPEL. Melalui kerja sama ini, diharapkan dapat memperlancar dan mempercepat pelaksanaan program pemerintah terutama untuk melistriki daerah yang belum memiliki listrik.
Selain sosialisasi dan pelatihan kepada personel Kodam XVII/Cendrawasih, Tim Direktorat Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE bersama dengan pemangku kepentingan terkait melakukan pemeriksaan paket APDAL di gudang Hub di Jayapura. Adapun paket APDAL tersebut akan didistribusikan ke lokasi pemasangan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Puncak Jaya. (BKP/RWS)