Strategi Hidrogen Nasional

Jumat, 15 Desember 2023 | 10:00 WIB | Humas EBTKE

Sambutan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi

Komitmen Indonesia dalam melakukan mitigasi perubahan iklim global telah dituangkan dalam kesepakatan yang disebut Nationally Determined Contribution, yaitu penurunan emisi gas karbon pada tahun 2030 sebesar 29 % dengan upaya sendiri, dan 41 % dengan bantuan internasional. Saat ini, target tersebut telah ditingkatkan melalui Enhanced Nationally Determined Contribution menjadi 32 % (upaya sendiri) dan 43 % (bantuan internasional). Target penurunan emisi karbon di sektor energi pada tahun 2030 adalah 358 juta ton CO2e. Secara historis, realisasi penurunan emisi karbon di sektor energi semakin meningkat setiap tahunnya, yang pada tahun 2022 Indonesia berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 91,5 juta ton CO2e. Selain itu, Indonesia juga memiliki target jangka panjang yaitu mencapai emisi netral (Net Zero Emission) pada tahun 2060 atau lebih cepat.

Sebagai salah satu sektor yang menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca, sektor energi dituntut untuk bertransisi ke arah energi yang lebih bersih, rendah emisi, dan ramah lingkungan. Pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan menjadi vital dalam proses transisi tersebut. Hidrogen merupakan sebuah unsur energi baru yang rendah karbon yang berlimpah di Indonesia. Saat ini konsumsi hidrogen di Indonesia mencapai lebih dari 1,75 juta ton per tahun. Penggunaan hidrogen di Indonesia masih terbatas pada bahan baku pupuk, amonia, dan kilang minyak. Hidrogen dapat berkontribusi luas dalam kebijakan transisi energi Indonesia, antara lain: mendukung ketahanan energi, diversifikasi energi, dan mendukung pengembangan energi baru terbarukan yang berkelanjutan.

Arah pengembangan dan pemanfaatan hidrogen di Indonesia mempertimbangkan tiga hal utama yaitu: mendukung pemanfaatan energi baru dan energi terbarukan, mendukung upaya dekarbonisasi dan komitmen Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim global, serta potensi Indonesia sebagai hub hidrogen. Saat ini pengembangan hidrogen di Indonesia masih dalam tahap penelitian dan proyek percontohan. Hidrogen diproyeksikan akan mulai tumbuh setelah tahun 2030, yang pemanfaatannya akan lebih luas mencakup kendaraan hidrogen (fuel cell atau bahan bakar sintetis), pembangkitan listrik, sebagai penyimpanan energi, dan melakukan dekarbonisasi hard to abate sectors (shipping, aviation, steel production, manufacture, long distance transportation).

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi,

Yudo Dwinanda Priaadi

Dokumen Strategi Hidrogen Nasional dapat dibaca dan diunduh pada tautan berikut: Strategi Hidrogen Nasional


Contact Center