Program PJU-TS, Upaya Pemerintah Manfaatkan Energi Minim Dampak Lingkungan
JEMBER – Pemerintah terus mendorong pemanfaatan energi bersih guna mengejar target bauran energi baru terbarukan sekaligus target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Salah satu program yang diyakini dapat mendukung pencapaian target tersebut adalah program pemasangan Penerangan Jalan Umum-Tenaga Surya (PJU-TS).
“Salah satu upaya pemerintah dalam mengejar target NZE yaitu pemanfaatan EBT yang minim dampak lingkungan. Potensi energi terbarukan di Indonesia sendiri sangat melimpah, salah satunya tenaga surya. Melalui program pemasangan lampu surya, pemanfaatannya dapat mendukung ketahanan energi dan pencapaian target NZE yang telah ditetapkan pemerintah,” ungkap Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE, Hendra Iswahyudi (Minggu, 28/1) dalam sambutannya pada seremonial penyerahan infrastruktur PJU-TS kepada Pemda Jember, Jawa Timur.
Program pemasangan lampu surya ini, lanjut Hendra, merupakan wujud komitmen bersama antara pemerintah pusat dan Komisi VII DPR-RI dengan didukung Pemerintah Daerah dalam rangka pemanfaatan anggaran untuk pembangunan infrastruktur berbasis EBT yang memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat.
“Kami memiliki komitmen bersama yang utamanya program pemanfaatan energi surya untuk penerangan jalan melalui program Pemasangan PJU-TS. Program ini sebagai salah satu solusi efisiensi tenaga listrik untuk penerangan yang difokuskan pada jalan perdesaan, utamanya yang sulit dijangkau jaringan PLN. Salah satunya 850 unit lampu surya yang dibangun di Kabupaten Jember atas aspirasi Bapak Bambang Haryadi, yang merupakan pemasangan PJU-TS Tahun Anggaran 2023,” ujarnya.
Lebih lanjut Hendra menjelaskan bahwa pemasangan PJU-TS akan memberikan manfaat bagian pemerintah daerah dalam menghemat pengeluaran Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari pajak penerangan jalan, seiring dengan diterapkan nya tariff adjustment di TW-III 2022 bagi golongan rumah tangga berdaya 3.500 VA atau lebih dan golongan Pemerintah, termasuk di dalamnya golongan tarif Penerangan Jalan Umum (P3).
Ia berharap PJU-TS yang telah dibangun dapat dijaga masyarakat agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka waktu yang panjang. “Kami berharap semua pihak dapat turut menjaga keberadaan lampu surya yang telah dipasang sehingga dapat memberikan manfaat dan membantu masyarakat mempercepat usaha pengembangan perekonomian,” tandasnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2022, total PJU-TS yang telah terbangun sebanyak 20.546 unit atau setara menerangi jalan sepanjang 1.027 km, yang tersebar di wilayah Indonesia. Dengan demikian, program pemasangan PJU-TS yang telah dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM sejak tahun anggaran 2015 hingga 2022 sejumlah 111.233 unit atau setara menerangi jalan sepanjang 5.562 KM. (RWS)