Mahasiswa UIN Ar-Raniry Aceh Antusias Ikuti Gelaran BGTC

Kamis, 11 April 2019 | 17:25 WIB | Humas EBTKE

 

BANDA ACEH - Kegiatan Bioenergy Goes to Campus (BGTC) kembali digelar hari ini (11/4) bertempat di Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry, Kota Banda Aceh. Kegiatan Goes To Campus ini merupakan kegiatan pembuka danpertama untuk tahun 2019. Pada gelarannya kali ini, BGTC mengundang mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Teknologi dan Sains dengan menghadirkan narasumber dari Direktorat Bioenergi Ditjen EBTKE, UIN Ar-Raniry, Asosiasi Produsen Listrik Bioenergi Indonesia (APLIBI), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (APROBI), dan Yayasan Rumah Energi (YRE).

Direktur Bioenergi, Andriah Feby Misna mengungkapkan BGTC tidak sekedar mensosialisasikan program Kementerian ESDM khususnya bidang bioenergi, tetapi juga mengajak teman-teman mahasiswa dan pihak Universitas untuk mengambil perannya masing-masing dalam pengembangan bioenergy, guna mendukung upaya pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) demi ketahanan energi nasional.

"Kami ingin mendiseminasikan program-program KESDM khususnya energi terbarukan, lebih khusus lagi bioenergi sekaligus sharing informasi. Tujuan lainnya yang juga penting adalah untuk mensinergikan kebijakan-kebijakan yang ada di Pemerintah dengan civitas akademika sehingga kita dapat bekerja sama karena terus terang kami juga perlu disupport dari teman-teman perguruan tinggi sehingga kami mengharapkan ada sinergi dari perguruan tinggi dengan lembaga-lembaga Pemerintah khususnya dengan kami Kementerian ESDM", jelas Feby.

Lebih lanjut Feby mengingatkan kembali bahwa saat ini ketersediaan energi fosil yang dibutuhkan dalam kegiatan sehari-hari sebagai sumber energi semakin menipis, sementara kebutuhan akan energi terus meningkat. Oleh karenanya keberadaan sumber energi terbarukan seperti bioenergi yang dapat menjadi salah satu solusi harus dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal. "Kalau kita melihat sekeliling kita banyak yang bisa kita manfaatkan apalagi adik-adik disini dari sains dan teknologi saya rasa ini kesempatan adik-adik untuk mengeskplor potensi alam kita untuk kemakmuran kita bersama," harapnya.

Terkait bioenergi, Pemerintah turut mendorong BUMN seperti Pertamina dan PLN untuk bisa mengoptimalkan pengunaan bioenergi. PT. Pertamina saat ini sedang melakukan berbagai uji coba di kilang yang dimiliki sehingga dapat mengolah minyak nabati untuk dijadikan Bahan Bakar Minyal (BBM) seperti solar, bensin dan juga avtur. Sehingga diharapkan walau produksi minyak mentah turun, produksi dari kilang refinery tetap dengan mencampurkan minyak mentah yang masuk ke unit refinery dengan minyak nabati seperti minyak kelapa sawit. Pertamina juga akan membangun unit refinery baru bekerjasama dengan ENI-Italia untuk mengolah CPO menjadi greendiesel.

Teknologi pengolahan saat ini memang masih mahal, namun jika upaya ini berhasil, Indonesia bisa mandiri untuk bahan bakar cair, karena merupakan negara agraris, potensi sawit dan sumber bahan bakar nabati lainnya juga cukup banyak. PLN yang saat ini menggunakan PLTD juga didorong untuk bisa menggantikan bahan bakar solarnya dengan CPO. PLN juga diwajibkan untuk membeli energi yang dihasilkan dari energi terbarukan.

"Upaya ini dilakukan untuk mengantisipasi sumber daya energi fosil kita yang terus turun sehingga kita tetap bisa mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi. Sebagai generasi penerus, kami mengharapkan adik-adik mahasiswa mampu mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi dengan baik untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan," pungkas Feby.

Kegiatan BGTC kali ini pun diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab seputar pengembangan bioenergi di Indonesia, dan terlihat para mahasiswa antusias untuk mengikuti dan berperan aktif dalam sesi diskusi. Tak hanya aktif diskusi, mereka pun aktif berkicau dan memposting kegiatan BGTC di akun media sosial. Terlihat dari postingan tulisan dan foto mereka yang menyertakan atau mention @djebtke, baik di Instagram, Facebook ataupun Twitter. (RWS)


Contact Center