PLTP Ulubelu Sumbang 220 MW di Tahun 2017

Kamis, 10 Maret 2016 | 14:21 WIB | Ferial

EBTKE-- PT. Pertamina (Persero) melalui anak perusahaannya PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) menunjukkan keseriusannya dalam pengembangan sumber energi terbarukan. Sejalan dengan program Pemerintah, dalam rangka percepatan pembangkitan listrik sebesar 35.000 MW, Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu akan sumbang 220 MW atau setara + 9.570 BOEPD ditahun 2017 dengan selesainya pembangunan total project PLTP Unit 3 dan 4.

Area Geothermal Ulubelu Merupakan WKP Milik PGE yang mengoperasikan pemanfaatan energy panas bumi Di Daerah Kabupaten Tanggamus-Lampung. Energi listrik sebesar 220 MW rencananya akan didapat dengan selesai pembangunan PLTP Unit 3 yang diharap mulai commercial on date (COD) pada pertengahan triwulan tiga Ini, dan akan menyumbang tambahan listrik Sebesar 55 MW, sementara melalui total project PLTP unit 4 diharapkan dapat COD Pada Juni 2017 sehingga akan menambah pemanfaatan energi panas bumi sebesar 55 Mw.

Total investasi yang dikucurkan untuk pembangunan PLTP Unit 3&4 Senilai Usd 397 Juta Yang Didanai Oleh Pertamina Dan World Bank, Saat Ini Progress Proyek Unit 3&4 Adalah Sebesar 79,65 persen. "Proyek Pembangunan LTP Unit 3 & 4 .

Ini merupakan proyek yang tahun lalu ground breaking-nya diresmikan Oleh Presiden Ri Jokowi Di Kamojang .”Sampai saat Ini kami yakin dapat ahead 1 bulan dari rencana" kata Direktur Utama PGE Irfan Zainuddin.

Sebelumnya khusus untuk warga Kota Pisang, PGE Area Ulubelu telah berkontribusi sebesar 110 MW melalui pengoperasian PLTP Unit 1 dan 2 di tahun 2012. Keduanya, PLTP tersebut mampu memenuhi kebutuhan listrik sebesar 12,8 persen dari total kebutuhan listrik di Lampung. Dan apabila PLTP 3 & 4 sudah beroperasi akan memenuhi kebutuhan listrik 25 persen dari total kebutuhan listrik di Lampung.

“PGE berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam mengembanGkan energi bersih yang ramah lingkungan sehingga bisa membantu mengurangi emisi carbon secara berkesinambungan”, ujar Irfan. Untuk itu PGE mencanangkan target installed capacity di atas 1.000 MW di tahun 2021 dan pada tahun 2030 diharapkan mencapai 2.700 MW,” tegas Irfan dengan optimis.

Saat ini PGE memiliki 12 Wilayah Kerja Panasbumi dengan total kapisitas pembangkitan sebesar 437 MW yang dihasilkan dari 3 Area Geothermal yaitu: Kamojang (235 MW), Ulubelu (110 MW), Lahendong (80 MW) dan Sibayak (12 MW). Selain itu saat ini secara paralel PGE juga sedang melakukan pembangunan proyek-proyek panas bumi dengan total kapasitas sebesar 510 MW, yang terdiri dari:

1.           Ulubelu unit 3 kapasitas 55MW, direncanakan COD Agustus 2016

2.           Lahendong unit 5 kapasitas 20 MW, direncanakan COD Desember 2016

3.           Karaha unit 1 kapasitas 30 MW, direncanakan COD Desember 2016

4.           Lumutbalai unit 1 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Desember 2016

5.           Ulubelu unit 4 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Juni 2017

6.           Lahendong unit 6 kapasitas 20 MW, direncanakan COD Juli 2017

7.           Lumutbalai unit 2 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Juni 2018

8.           Hululais unit 1 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Januari 2018

9.           Sungai penuh unit 1 kapasitas 55 MW, direncanakan COD Juni 2019

10.         Lumutbalai unit 3 kapasitas 55 MW, direncanakan COD 2022

11.         Lumutbalai unit 4 kapasitas 55 MW, direncanakan COD 2023.

Khusus untuk tahap awal pengembangan PLTP di proyek Hululais dan Sungai Penuh PGE menjual uap ke PLN (Persero) sehingga pembangunan PLTP menjadi kewajiban bagi PLN.

Sumber : Siaran Pers Pertamina


Contact Center